Mohon tunggu...
Alexander Arie
Alexander Arie Mohon Tunggu... Administrasi - Lulusan Apoteker dan Ilmu Administrasi

Penulis OOM ALFA (Bukune, 2013) dan Asyik dan Pelik Jadi Katolik (Buku Mojok, 2021). Dapat dipantau di @ariesadhar dan ariesadhar.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Waspada Paku di Jalanan Pemukiman

3 Desember 2011   10:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:53 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ini sebenarnya sudah sering saya temukan. Cuma giliran nggak ada ide untuk mengisi Kompasiana saya yang lagi sepi (hikss..) baiklah kalau saya menulis tentang waspada paku di jalanan pemukiman saja. Sebenarnya ini aktual karena baru kejadian tadi pagi. Ketika saya belum mandi, saya menelpon 121 untuk memesan tiket kereta, ketika sudah deal, maka saya harus membayar dalam waktu 3 jam ke depan. Nah, karena ATM hanya sepelemparan batu, lalu dilempar dan dilempar lagi, maka saya jalan kaki saya ke ATM. [caption id="attachment_147136" align="aligncenter" width="333" caption="sumber: goendoelmoe.wordpress.com"][/caption] Keluar dari tempat kost, saya belok ke kiri menempuh jalanan yang sama ketika saya melihat paku. Yah, seperti saya bilang tadi, ini sudah sering kejadian kok. Nah, tadi itu, untuk durasi perjalanan hanya sekitar 100 meter, mungkin malah kurang, saya berhasil menemukan 2 biji paku pendek dan 1 biji paku tingkat dewa, saking gedenya. Bayangkan, ini baru 100 meter lho. Modus ini cenderung berbeda dengan ranjau paku yang menyasar segmen lain karena di jalanan sepi. Mau dibilang itu paku efek dari bangunan, kok ya di sekitar itu tidak ada pembangunan. Mau disebut itu jalan buat menodong, lha ini di perumahan. Jujur saya sendiri kurang paham modus di balik tebar paku di area pemukiman. Tapi kalau melakukan pencarian google dan memasukkan keyword tempat saya tinggal sekarang, ya kok rada serem juga. Mungkin itu ada hubungannya, tapi entahlah. Yang jelas ini untuk awareness saja bagi banyak pihak, bahwa kelakuan macam ini ternyata masuk hingga ke lokasi-lokasi yang dekat dengan keseharian kita. Yah, semoga besok kalau mau beli nasi goreng atau mau ke ATM, saya nggak perlu melihat ke bawah dan mencari paku lagi. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun