Mohon tunggu...
Alexander Arie
Alexander Arie Mohon Tunggu... Administrasi - Lulusan Apoteker dan Ilmu Administrasi

Penulis OOM ALFA (Bukune, 2013) dan Asyik dan Pelik Jadi Katolik (Buku Mojok, 2021). Dapat dipantau di @ariesadhar dan ariesadhar.com

Selanjutnya

Tutup

Bola

Portugal Masih Cristiano Ronaldo FC

20 Juni 2018   21:34 Diperbarui: 20 Juni 2018   21:39 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam jumpa pers jelang laga melawan Maroko, Fernando Santos, pelatih Portugal, menyebut bahwa Portugal bukan hanya tentang Cristiano Ronaldo. Pernyataan itu oleh media Indonesia disebut sebagai 'Portugal Bukan Cristiano Ronaldo FC'. Padahal, Santos bilang bahwa sepakbola adalah olahraga tim, bukan tentang Cristiano Ronaldo.

Apapun, Santos boleh ngoceh demikian. Faktanya, dalam 2 laga Piala Dunia 2018, Portugal mencetak 4 gol dan semuanya oleh Ronaldo. Bagaimana mungkin kita tidak menyebutnya sebagai Ronaldo FC?

Menghadapi Maroko, Portugal tampil bukan seperti juara Eropa. Lihatlah profilnya, kecuali gol--yang paling penting, sih--untuk seluruh indikator penguasaan pertandingan, Portugal tunduk. Maroko menembak 16 kali, 10 kali melebar, 4 kali tepat sasaran, dan 2 kena blok. Portugal? Hanya 2 yang on target, tapi kok ya 1-nya itu gol. Maroko juga menguasai pertandingan dengan 53%. Jumlah dan akurasi umpan? Portugal juga kalah.

Gol cepat dari Ronaldo menjadi pembeda semuanya. Boleh dikata, Portugal hanya "bermain" selama 4 menit, dan sesudahnya, pertandingan adalah milik Maroko sebagaimana statistik bicara.

Gol Ronaldo berasal dari umpan silang Joao Moutinho yang dilayangkan ke kota penalti dan langsung disambar sang megabintang. Ronaldo menghajar bola itu dengan sundulan sehingga komplit sudah gol Ronaldo di Piala Dunia kali ini. Ke gawang David De Gea, Ronaldo bikin gol via kaki kanan dan kaki kiri.

Maroko mencoba membalas. Kapten Mehdi Benatia bahkan berkali-kali memperoleh peluang di kotak penalti. Pada menit ke-92, komentator bahkan menyebut bahwa Benatia punya peluang terbanyak dibandingkan siapapun dalam laga ini.

Bagi Maroko, hasil ini tentu sangat mengiris hati. Mereka tampil tidak jauh beda kelasnya dibandingkan pertandingan lawan Iran. Menguasai pertandingan dengan sangat masif, tapi sama-sama kalah. 

Bedanya, lawan Ronaldo FC mereka kalah di awal pertandingan. Sedangkan lawan Iran di akhir pertandingan. Masalahnya hanya satu: Maroko tidak bisa bikin gol. Itu saja masalahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun