Mohon tunggu...
ARIES NANDARIKA
ARIES NANDARIKA Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati budaya

Pemangku Lembaga Pendidikan Agama dan Kebudayaan Padepokan Bumi Mataram

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Syarat Menjadi Seorang Raja

17 Januari 2020   22:19 Diperbarui: 18 Juni 2021   02:55 1722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syarat Menjadi Seorang Raja (unsplash/tim marshall)

Untuk menjadi seorang raja tidaklah semudah di era sekarang ini. Di era kerajaan mataram misalnya untuk menjadi seorang raja harus melalui proses magang atau belajar dulu baik secara lahiriah maupun batiniah atau disebut putra mahkota kerajaan dan melalui sebuah proses yang panjang baik secara internal mendapatkan restu dari raja sebelumnya atau mendapatkan izin dari penasehat kerajaan atau biasa di sebut puru hita.

Secara eksternal harus mendapat legitimasi yang kuat dari masyarakat, karena raja merupakan sebuah simbol dan panutan masyarakatnya, jadi tidak cukup hanya sebatas pengakuan dari pengikutnya saja. Namun zaman telah berubah kini banyak bermunculan kerajaan kerajaan kecil di berbagai daerah di tanah air.

Baca juga : Filosofi Kuno, Kerja seperti Hamba, Makan seperti Raja

Sebagai contoh di Demak dengan munculnya kraton glagah wangi, dan yang baru saja terjadi di Purworejo  Kerajaan Agung Sejagad yang dengan penuh keyakinan akan mensejahterakan rakyat di seluruh penjuru dunia, kenapa fenomena seperti ini bisa terjadi?

1000dongeng.com
1000dongeng.com
Ada dua faktor utama orang mendirikan sebuah kerajaan , faktor pertama masalah ekonomi seseorang akan dengan mudah mendapatkan uang dengan bentuk sumbangan atau iuran dengan berbagai janji dengan dalih sebagai raja ataupun ahli waris yang bisa mencairkan dana kerajaan ataupun dana revolusi dan lain lain, yang kedua faktor hal hal yang bersifat mistis.

Baca juga : Sang Raja Tua

Tidak sedikit masyarakat sekarang ini yang masih mempercayai adanya harta karun dan lain lain, mereka tidak segan segan mengeluarkan dana sampai ratusan juta rupiah untuk menjalani proses ritual.

Padahal dua faktor itu tidak berlaku untuk penobatan sebagai seorang raja karena baik secara ekonomi maupun hal hal yang bersifat spiritual sudah di ajarkan dalam proses magang tersebut, justru karakter Ngayomi,Ngayemi,Ngayani ( memberi perlindungan,Memberi ketenangan, memberi lapangan kerja) sudah terbentuk dengan sendirinya  dari seorang putra mahkota

Baca juga : Korespondensi Rasulullah SAW kepada Para Raja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun