Mohon tunggu...
Ariel Hosea
Ariel Hosea Mohon Tunggu... Mahasiswa

20 y.o | mahasiswa s1 sistem informasi ( semester 6 ) di STIKOM Yos Sudarso Purwokerto | gen z yang menulis | awalnya karena coba-coba lalu jadi hobby | lewat tulisan, saya ingin berbagi | lewat tulisan, saya ingin tumbuh

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Horok-Horok, Makanan Sederhana Penuh Makna dari Jepara

4 April 2025   12:17 Diperbarui: 5 April 2025   16:23 1353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakso dengan horok-horok khas Jepara | Sumber: akurat.co

Oleh karena itu, saat membuat horok-horok, orang tua zaman dulu sering menekankan pentingnya memasak dengan hati tenang dan pikiran jernih.

Dalam budaya Jawa, makanan bukan hanya soal rasa di lidah, tapi juga "rasa" dalam arti yang lebih dalam: perasaan, niat, dan suasana batin.

Mungkin inilah yang membuat makanan buatan rumah sering terasa lebih "istimewa"---karena di dalamnya ada sentuhan tangan dan hati yang tulus.

Kepercayaan seperti ini bisa dianggap mitos. Tapi mitos, dalam budaya lokal, seringkali tidak lahir tanpa alasan. Ia membawa pesan, nilai, bahkan filosofi hidup.

Dalam kasus Horok-Horok, mungkin ini adalah cara halus nenek moyang kita untuk mengajarkan bahwa segala sesuatu, termasuk memasak, sebaiknya dilakukan dengan kesungguhan dan niat baik.

Horok-horok khas Jepara yang dicampur sayur pecel dan sate kikil | Sumber: ESPOS.ID (Dok. Solopos.com)
Horok-horok khas Jepara yang dicampur sayur pecel dan sate kikil | Sumber: ESPOS.ID (Dok. Solopos.com)

Makanan, Memori, dan Ketahanan Pangan

Mitos tentang Horok-Horok mengingatkan kita bahwa makanan bukan sekadar soal kenyang, melainkan juga soal nilai dan hubungan. Dan ketika kita menelisik lebih dalam, Horok-Horok ternyata menyimpan makna lain yang tak kalah penting: ketahanan.

Bagi masyarakat Jepara dulu, Horok-Horok bukan hanya alternatif pengganti nasi saat musim paceklik, tetapi juga simbol daya tahan.

Di masa sulit, saat logistik terbatas dan bahan pokok mahal, masyarakat tetap bisa bertahan hidup dengan menggali potensi pangan lokal yang tersedia di sekitar mereka.

Dari pohon aren yang tumbuh liar, muncullah butiran-butiran kenyal yang menyambung napas banyak keluarga.

Kini, ketika dunia menghadapi tantangan perubahan iklim, krisis pangan, dan urbanisasi yang masif, kisah horok-horok seolah memberi kita arah baru: bahwa solusi masa depan bisa jadi tersembunyi di warisan masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun