Mohon tunggu...
Ariefyuri
Ariefyuri Mohon Tunggu... Pengajar

Pengajar yang mencintai proses belajar, baik di kelas maupun di kehidupan sehari-hari. Pecinta kopi hitam pakai gula maupun tanpa gula, warmindo oke, angkringan oke, dan penikmat mie dalam segala bentuknya. Suka mengamati situasi sekitar, menuliskannya dengan jujur dan santai karena setiap sudut kehidupan menyimpan cerita yang layak dibagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Deep Learning Berhenti di Permukaan, Kritik dan Bertanya yang Dianggap Menyebalkan

28 September 2025   21:38 Diperbarui: 28 September 2025   21:38 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan pada akhirnya, literasi sejati bukan sekadar membaca atau menghafal, tapi keberanian untuk berpikir dan bertanya. Maka, pertanyaan retoris yang perlu kita renungkan bersama: Apakah kita benar-benar ingin membangun deep learning, atau hanya ingin mencetak kepatuhan yang dibungkus kata "pembelajaran mendalam"?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun