Mohon tunggu...
Arief Rahman Hanif
Arief Rahman Hanif Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga | Ilmu Komunikasi | Angkatan 2014 | Liverpudlian Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ada Apa dengan 22 Desember?

10 Januari 2015   05:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:26 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Awal Mula Hari Ibu

Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya.

Peringatan dan perayaan biasanya dilakukan dengan membebastugaskankan ibu dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.

Di Indonesia hari ini dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional.

Ternyata di setiap negara itu perayaan Hari Ibu dirayakan dengan tanggal yang berbeda lho  ada yang tanggal tetap, ada juga yang tanggalnya berubah-ubah.

Berikut beberapa negara dengan tanggal dan sejarah perayaan hari ibu di seluruh dunia

Amerika Serikat

Amerika Serikat merayakan Hari Ibu tiap 8 Mei. Anna Jarvis adalah pencetusnya, diawali dengan pembentukan organisasi Mother's Friendship Day pada 1868. Ketika Anna wafat, perjuangan diteruskan oleh Ann, putrinya. Pada 8 Mei 1914, Kongres Amerika Serikat mengesahkan secara hukum Hari Ibu Nasional yang kemudian diikuti negara-negara lain.

Indonesia

Peringatan Hari Ibu di Indonesia bermula dari Kongres Perempuan Indonesia yang diadakan pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Hasilnya adalah Kongres Wanita Indonesia. Penetapan 22 Desember sebagai Hari Ibu adalah pada kongres ketiga, pada 1938. Presiden Soekarno menetapkannya sebagai hari peringatan nasional melalui Dekrit Presiden No. 16 Tahun 1959. Sampai sekarang, tanggal 22 Desember pun diperingati masyarakat Indonesia sebagai Hari Ibu.

Eropa

Mother’s Day di Eropa sesungguhnya adalah kebiasaan masyarakat Yunani Kuno berupa ritual sebagai persembahan untuk menghormati seorang ibu dalam legenda Yunani Kuno, yaitu Dewi Rhea atau lebih dikenal Mother of Rhea. Nama Dewi Rhea sesungguhnya adalah penyebutan yang berasal dari Pirigi (Phrigia), yaitu kerajaan yang terletak di bagian Turki. Dalam mitologi Yunani Kuno, Dewi Rhea memiliki nama Cybele atau dikenal juga Magna Mater Deorum Idaea yang berarti ibu para dewa (The Great Idaean Mother of Gods). Oleh karena itu, masyarakat Yunani Kuno yang kebanyakan melakukan ritual pada tangga 15-18 Maret adalah kaum perempuan dari golongan ibu.

Jika Yunani memiliki Cybele sebagai ibu para dewa, maka Romawi Kuno memiliki ritual yang tidak berbeda yang disebut Festival Matronalia untuk menghormati Dewi Juno, puteri dari Dewa Saturnus, istri dari Dewa Yupiter, dan ibu dari Juventas, Mars, dan Vulcan. Dewi Juno dikenal sebagai dewi yang melindungi keuangan di seluruh negeri yang kuilnya terletak di Arx. Dewi Juno juga melindungi kota-kota di manapun yang terdapat kuil untuk menyembahnya. Di setiap tahun di awal bulan Maret, para perempuan yang umumnya terdiri dari kaum ibu melakukan ritual berupa Festival Matronalia. Beberapa di antaranya diselenggarakan pada tanggal 7 Juli hingga September. Seperti halnya pada kepercayaan masyarakat Yunani Kuno, Dewi Juno dianggap sebagai simbol penghormatan kepada kaum ibu.

Inggris

Di Negara Ratu Elizabeth II ini sudah ada perayaan Mothering Sunday sejak abad 18, saat umat Kristiani akan ke gereja menjelang hari Paskah. Sebelumnya juga ada momen khusus untuk para ibu berjumpa kembali dengan anak-anak mereka yang jarang ditemui karena tuntutan kewajiban dari para tuan mereka. Setelah perang dunia II, kebiasaan hari Ibu dari Negara Amerika mempengaruhi para pedagang di Inggris (dan Eropa) untuk memanfaatkannya.

Sejak saat itu, sekitar tahun 1950an, perayaan hari Ibu bercampur dengan Mothering Sunday, saat selain komersialiasi Hari Ibu, masyarakat Inggris dan Irlandia masih melakukan ritual mothering Sunday juga. Antara lain makan kue tertentu dan mendatangi gereja.

Timur Tengah

Hari ibu di sebagian besar Negara di wilayah timur tengah dirayakan setiap tanggal 21 Maret. Jurnalis Mesir bernama Mustafa Amin adalah orang pertama yang mengenalkan hari ibu melalui bukunya berjudul Smiling America di tahun 1943. Selain itu, Mustafa Amin semakin merasa perlu adanya hari ibu sejak mendengar cerita seorang Ibu yang sudah menjanda berhasil membesarkan anaknya hingga menjadi dokter. Namun setelah sukses dan menikah, anak tersebut meninggalkan sang ibu tanpa rasa terima kasih. Walaupun sempat diolok-olok oleh presiden Mesir saat itu, namun akhirnya hari Ibu diresmikan di Mesir tanggal 21 Maret 1956. Negara Arab lainnya mengikuti mesir hinggal saat ini.

Memang sudah sepantasnya kita menyayangi dan menghormati ibu kita. Bukan hanya pada Hari Ibu tentunya  Karena jika bukan perjuangannya kita tidak akan jadi seperti sekarang ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun