Mohon tunggu...
Arief Budimanw
Arief Budimanw Mohon Tunggu... Konsultan - surveyor

rumah di jakarta..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Parit Mataram di Palmeriam Jakarta dan Jendral Daendels

13 Agustus 2020   02:33 Diperbarui: 13 Agustus 2020   18:22 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sisa parit pertahanan di Palmeriam yang dibangun prajurit Mataram yang kemudian diperdalam oleh Daendels dalam menghadapi serangan pasukan Inggris di Jawa. Foto dokumen pribadi

Benteng Meester Cornelis tahun 1744 | sumber: www.nationaalarchief.nl
Benteng Meester Cornelis tahun 1744 | sumber: www.nationaalarchief.nl
Inggris mulai menyerang lagi lewat sisi timur benteng, tepatnya di jalan Kayumanis 10 saat ini, saat itu subuh tanggal 26 Agustus 1811. Alasannya karena posisi benteng ini lebih mudah diserang daripada lewat sebelah barat, yaitu tebing sungai Ciliwung yang tinggi dan curam. 

Dengan membawa  2000 prajurit benteng nomor 3 dengan mudah direbut, pasukan Pernacis yang ada disitu kocar-kacir dan ketika menyerbu ke benteng nomor 4 sebuah ledakan besar terjadi. JELEGARRRR.

Ternyata 2 perwira Belanda mengorbankan dirinya dengan meledakan gudang mesiu yang berisi penuh mesiu dan peluru. Akibatnya, mayat tentara Inggris berterbangan, 150 orang pasukan Inggris langsung gugur. 

Tetapi ternyata pasukan Belanda-Perancis juga malah ikut mati semua. Selesai sudah perangnya, Inggris menang dan berhasil menghancurkan benteng ini. Sisa pasukan Belanda-Perancis langsung melarikan diri ke Bogor. 

Saat ini tidak ada bekas pertempuran disitu, semua sisa-sisa  Benteng lenyap. Depo tempat ledakan gudang mesiu yang bertempat di Jl. KH.Ahmad dahlan saat ini yang dulunya diberi nama jalan solitude juga hilang. Karena kesunyian yang ditimbulkan akibat serunya perang besar itu. 

Kemudian penamaan rawabangke di Jatinegara adalah akibat adanya ratusan mayat tentara Inggris, belanda, Perancis yang dikumpulkan di situ. Saat itu masih berupa rawa-rawa.

Janssens melarikan diri ke Semarang dengan membawa berpeti-peti harta karun belanda yang rencananya untuk membeli pasukan. Namun uang itu tidak cukup karena emas pemerintah Hindia belanda sudah lebih dulu habis buat persiapan perangnya Daendels. 

Akhirnya di bulan September dia menyerah di Tuntang Salatiga. Total sekitar 6000 orang prajurit Perancis yang dibawa Daendels dari Perancis gugur dalam pertempuran melawan Inggris di jawa.

Saat ini parit peninggalan prajurit Mataram di Palmeriam masih ada dan berfungsi baik. Semenjak dirubah bentuknya oleh Fauzi Bowo parit yang lebar dan dalam ini menjadi kecil dan aneh bentuknya. 

Pemukiman di sekitar parit ini padat dan sempit. Namun suasananya adem dan tentram dengan pepohonan yang rindang dan tinggi. Pohon angsana di sini tumbuh subur dan rimbun. 

Sebuah oase di tengah panasnya kota Jakarta. Meriam yang dulu katanya sangat banyak jumlahnya di sini sekarang sudah hilang ditelan waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun