Mohon tunggu...
Arief Budimanw
Arief Budimanw Mohon Tunggu... Konsultan - surveyor

rumah di jakarta..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jembatan Impian di Atas Sungai Ciliwung, antara Bukitduri dan Kampung Pulo

6 Juli 2020   21:25 Diperbarui: 6 Juli 2020   21:41 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan impian diatas sungai ciliwung, nampak di kejauhan kampung Pulo, foto pribadi

Siang hari, menelurusi bantaran sungai Ciliwung hasil normalisasi sungai di kampung Pulo dan Bukitduri peninggalan Ahok, menyusuri jalan baru yang sudah dibeton kuat. Menyusuri perubahan besar warga penghuni pinggiran sungai ciliwung di kelurahan Bukitduri. Panas dan gersang itu kesan pertama yang dirasakan.

Sungai Ciliwung sepanjang 1,5  kilometer itu tidak mempunya jembatan sama sekali. Hanya sampan penyebrangan yang sekarang teronggok karena sudah mulai jarang dipakai. 

Apalagi air sungai sedang surut. Disinilah titik banjir yang sudah menahun dan menjadi kanker setiap gubernur. banyak usaha dan kata telah dikeluarkan namun banjir tetap datang.

Masyarakat yang tinggal diseberang sungai yaitu  di kampung Pulo harus memutar jauh jika akan menyeberang ke Bukit duri. Jika dulu dengan 2000 rupiah bisa menyeberang. 

Sekarang harus mencari motor atau ngojek baru bisa ke seberang. Banyak yang berjalan kaki memutar jauh ke Melayu atau Tongtek. Dan itu sangat melelahkan bagi rakyat kecil yang kemana-mana harus jalan kaki. 

Tidak semua warga di Jakarta bisa naik motor loh,  juga tidak semua warga di Jakarta kaya dan mampu membeli motor. Biasanya mereka yang dari Bukitduri tanjakan akan ke Pasar Jatinegara dan jalan utama Jatinegara untuk naik angkutan umum.  Dan merekalah yang sangat memerlukan jalan pintas. Anak sekolah , pekerja dan masih banyak lagi.

Tempat ini butuh jembatan. Itu yang pertama kali terlintas dalam kepalaku.

Jembatan adalah struktur yang dibuat untuk menyebrangi jurang dan rintangan. Rintangan bisa berupa rel, sungai kereta ataupun jalan tol. Struktur  ini membuat dua bagian yang terputus menjadi tersambung. 

Seperti aku dan kamu. Tujuannya  dibuat untuk memperpendek jarak tempuh , memudahkan pekerjaan sudah pasti, fungsi sosialnya untuk menghubungkan 2 tempat yang berbeda mejadi erat dan ketentraman wilayah itu jadi lebih baik. Juga bisa menjadi jalur evakuasi ketika dilanda banjir kiriman yang sering  melanda  wilayah ini.

Mengapa tidak pernah terpikirkan oleh gubernur yang saat ini sedang menikmati singgasananya di balaikota. Padahal awal Januari tahun ini menengok warganya yang kebanjiran  saat itu sambil negdumel, normalisasi sudah tapi banjir datang juga. Setelah ngomel dan nyindir beliau kembali ke singgasananya di Balaikota. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun