Mohon tunggu...
Arief Budimanw
Arief Budimanw Mohon Tunggu... Konsultan - surveyor

rumah di jakarta..

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bantaran Sungai, Anies dan 5 Tahun

7 September 2018   23:25 Diperbarui: 7 September 2018   23:30 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini jalan menyusuri jalan Manggarai Utara, melihat sepanjang  pinggiran sungai Ciliwung. Melewati rumah-rumah pinggir sungai. Tumpukan bambu-bambu panjang yang terhampar untuk dijual , kemudian memasuki kolong  jembatan kereta api cantik buatan Belanda.

Saat ini sedang dibangun jembatan kereta api baru untuk program double double track kereta api, mudah-muddahan tidak merusak kecantikan karya insinyur tempo dulu ini.

Keadaan masih berantakan karena masih dalam taraf pembangunan. Sudah pasti kotor dan semrawut. Karena jika melihat keadaan sekarang sungai ini bantarannya sudah habis dengan bangunan rumah-rumah yang menjorok ketengah sungai. Sudah pasti jelek pemandangannya.  Namun jika kita bisa berimajinasi sedikit  sebetulnya disini akan sangat menarik dan indah.

Sebetulnya sudah seringkali lewat sini. Namun melihat keadaan pinggir sungai ini terbersit di kepala. Andai sungai ini dijadikan suatu tempat yang lebih baik dan bersih, bukan hanya dibedakin seperti yang akan dikerjakan oleh Jakarta Konculting.  Another version of  waring kali item .

Bukitduri, manggarai  dan sungai ciliwung sangat tidak bisa dipisahkan. Disini janji-janji Anies Baswedan di tabur dan akhirnya tumbuh menjadi rumput liar.

Walaupun beberapa kali beliau mengemukakan kekecewaannya terhadap anak buahnya yang katanya kerjanya lamban. Apalagi mendapat kabar bahwa Jakarta kosultindo yang menangani dan memenangkan tender di Bukit duri ternyata tidak menyiapkan kampung susun seperti yang diminta warga bukit duri.  

Memang saat ini Pemerintah DKI Jakarta  melakukan normalisasi sungai Ciliwung di bukit duri namun semua terkendala  rumah-rumah penduduk yang sudah berdiri puluhan tahun di bantaran sungai ini.

Banyaknya warga yang tidak memiliki sertifikat tanah menyulitkan gantirugi  dan nilai jual tanah tersebut . mereka tidak punya surat-suratnya.

Sehingga jika dibayar oleh pemerintah maka akan menjadi masalah besar ketika diaudit BPK. Namun menurut saya.. jika sudah ada niat maka sebagai gubernur pasti mampu berbuat. Membuat sesuatu yang besar. Pasti mampu berbuat yang lebih daripada sekedar program mempercantik kampung.

rumah-rumah di bantaran kali di bukitduri ini sudah biasa dengan banjir. kumuh dan terkesan jorok.
rumah-rumah di bantaran kali di bukitduri ini sudah biasa dengan banjir. kumuh dan terkesan jorok.
 Mengapa lebih mementingkan dandan dan beautifikasi daripada membuat proyek besar yang akan dikenang sebagai masterpiecenya Anies Baswedan.

Pasti bisa lah melihat contoh dari daerah lain. Bisa melihat kampung warna warni di Katulampa Bogor. Bisa seperti taman bantaran Sungai Bengawan Solo di Madiun. Ataupun seperti kalicode di Jogyakarta. Ayolah.. pasti bisa. Gunakan TGUPF atau siapa saja. Entah itu lewat dengar pendapat penuduk Bukitduri. Buatlah sesuatu yang benar-benar berguna bagi kami penduduk Bukitduri dan masyarakat Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun