Mohon tunggu...
Arief Praseno
Arief Praseno Mohon Tunggu... pegawai negeri -

penikmat musik Akustik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merayakan Idul Adha di Den Haag, Belanda

26 Oktober 2012   17:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:21 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama-tama, saya mengucapkan selamat hari raya Idul Adha bagi teman-teman yang merayakan. Semoga hari ini membawa berkah bagi kita semua, terutama bagi yang berkuban untuk membantu sesama dan berbagi kepada yang membutuhkan. Sebenarnya ini pengalaman kedua saya untuk merayakan Idul Adha jauh dari keluarga. Sayangnya tahun lalu saya tidak bisa merayakan hari suci ini karena suatu hal (jalan-jalan bersama teman hehe). Anyway, kita kembali ke pengalaman perayaan hari suci ini di negara dimana muslim termasuk minoritas. Dimulai dari adanya undangan di milis presidium PPI Belanda untuk Sholat Ied bareng di satu-satunya mesjid Indonesia di Belanda, Mesjid Al-Hikmah yang kebetulan lokasinya cukup ditempuh dengan 1 kali naik Tram (Tram nomor 16) dari tempat tinggal saya di Den Haag. Dari undangan yang tertera, Sholat Ied akan dimulai pukul 10.00 CET, cukup aneh memang karena seyogyanya di Indonesia sendiri Sholat Ied dimulai pukul 06.00 selepas matahari terbit. Tapi apa mau dikata, karena sekarang sudah mendekati musim dingin, matahari sendiri baru muncul sekitar jam 08.00 CET. [caption id="attachment_206062" align="aligncenter" width="799" caption="Undangan Solat Ied di Masjid Al-Hikmah, Den Haag"][/caption] Ok, sehari sebelumnya melalui whatsapp group, saya sekalian mengajak kawan-kawan dari batch saya, dan tentu saja new-batch untuk berangkat bersama-sama dari depan apartemen kami di Dorus. Kebetulan ada satu kawan (kebetulan teman satu kamar saya) yang sebelumnya pernah melaksanakan Sholat disana. Ikut serta dalam rombongan kami teman dari Ghana dan India. Meski udara pagi itu cukup dingin, sekitar 7' celcius, tidak mematahkan semangat kami untuk turut merayakan euforia Idul Adha. Sesampainya disana, kami langsung mengambil tempat yang strategis dan kebetulan masjid masih kosong dan takbir baru saja dilantunkan. Berselang menunggu, satu-per-satu jama'ah mulai berdatangan. Cukup surprise, karena meski namanya masjid Indonesia, tetapi banyak juga warga asing yang ikut. Saat jam menunjukkan pukul 10.00 CET, kami memulai prosesi Sholat Ied. Oh iya, sekedar informasi, saya mendapatkan cerita dari teman bahwa sebelum menjadi Masjid, gedung ini adalah Gereja.

13512727321837573536
13512727321837573536
Suasana dalam masjid [caption id="attachment_206067" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana luar masjid"]
1351272781161227677
1351272781161227677
[/caption] Sesudah prosesi sholat, seperti biasa dilanjutkan dengan ceramah dari imam yang memimpin sholat. Aneh juga rasanya mendengar ceramah dalam Bahasa Indonesia karena biasanya saya terbiasa mendengar ceramah dalam Bahasa Turki (saat solat Jum'at). Tetapi ada hal yang cukup menarik, ceramah itu juga disampaikan dalam Bahasa Belanda. Mendengar orang Indonesia berbicara Bahasa Belanda dengan logat Indonesia yang kental seperti memberikan suatu nuansa tersendiri. Terkait dengan jumlah kurban, meski saya lihat jemaah cukup banyak, tercatat hanya 6 ekor kambing yang berhasil dikumpulkan oleh panitia untuk dikurbankan. Entah mungkin karena disini negara maju jadi tidak banyak warga miskin yang membutuhkan (wawlahuallam). Acara kami tidak hanya berhenti disitu. Selesainya sholat Ied, saya langsung meluncur ke kampus karena disana juga ada perayaan Idul Adha yang dikoordinir oleh komite agama dari perkumpulan mahasiswa internasional disana. Hiduangan yang disajikan seperti nasi goreng, gulai daging, salad, dan juga ayam goreng. Yang hadir tidak hanya kami yang beragama muslim, tetapi juga mahasiswa lainnya dari lintas agama dan juga lintas negara yang datang untuk memberikan selamat dan berbagi suka cita. Begitulah sekelumit pengalaman saya merayakan Idul Adha di tanah Belanda. Merayakan bersama-sama kawan dari negara lain dan juga beragama lain, dengan semangat saling berbagi..ahh..sungguh indah. melihat kondisi diatas seperti halnya melihat teman-teman di Indonesia saat rekan yang lain ikut datang untuk mengucapkan selamat dan berbagi bersama kami yang merayakan. [caption id="attachment_206068" align="aligncenter" width="300" caption="Unity in Diversity"]
1351272899178636624
1351272899178636624
[/caption] Memang indahnya dunia jika satu dengan lainnya saling memahami, menghargai, dan berbagi. Sehingga tidak ada namanya eksklusifitas suatu agama, penistaan, dan juga pelecehan terhadap satu dengan lainnya. Selamat hari raya Idul Adha kawan, salam dari kami mahasiswa Indonesia di Belanda. Den Haag, 26 Oktober 2012 19.00 CET

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun