Mohon tunggu...
ari dwi nurjanah
ari dwi nurjanah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi psikologi pendidikan untuk mengembangkan pemikiran positif pada anak dengan kekurangan dukungan emosional

1 Oktober 2025   09:44 Diperbarui: 1 Oktober 2025   09:44 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Guru dan konselor dapat menjadi figur pengganti sementara bagi anak yang kurang mendapat kasih sayang di rumah. Dukungan emosional yang konsisten membantu anak merasa dihargai.

2. Penguatan Positif (Positive Reinforcement)

Memberikan apresiasi atas usaha anak, sekecil apa pun, akan menumbuhkan kepercayaan diri. Hal ini membuat anak mulai mengaitkan pengalaman belajar dengan hal-hal yang positif.

3. Mengajarkan Pola Pikir Tumbuh (Growth Mindset)

Anak dibimbing untuk percaya bahwa kemampuan bisa berkembang melalui usaha. Dengan mindset ini, kegagalan tidak lagi dianggap akhir, tetapi kesempatan untuk belajar lebih baik.

4. Pelatihan Self-Efficacy

Anak dilatih untuk menetapkan tujuan kecil yang realistis dan merayakan pencapaiannya. Keberhasilan kecil tersebut menumbuhkan keyakinan diri untuk menghadapi tantangan lebih besar.

5. Pendekatan Konseling Pendidikan

Melalui sesi konseling, anak diberi ruang untuk mengekspresikan perasaan negatifnya. Konselor membantu anak menemukan cara berpikir yang lebih sehat dan membangun motivasi dari dalam diri.

Strategi psikologi pendidikan ini menegaskan bahwa peran sekolah sangat penting dalam membantu anak yang kurang dukungan emosional. Guru tidak hanya sebagai penyampai ilmu, tetapi juga sebagai pendidik yang mampu memberi teladan, motivasi, dan dorongan psikologis. Dengan penerapan strategi tersebut, anak akan lebih siap menghadapi tantangan belajar dan kehidupan sosialnya.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun