Guru dan konselor dapat menjadi figur pengganti sementara bagi anak yang kurang mendapat kasih sayang di rumah. Dukungan emosional yang konsisten membantu anak merasa dihargai.
2. Penguatan Positif (Positive Reinforcement)
Memberikan apresiasi atas usaha anak, sekecil apa pun, akan menumbuhkan kepercayaan diri. Hal ini membuat anak mulai mengaitkan pengalaman belajar dengan hal-hal yang positif.
3. Mengajarkan Pola Pikir Tumbuh (Growth Mindset)
Anak dibimbing untuk percaya bahwa kemampuan bisa berkembang melalui usaha. Dengan mindset ini, kegagalan tidak lagi dianggap akhir, tetapi kesempatan untuk belajar lebih baik.
4. Pelatihan Self-Efficacy
Anak dilatih untuk menetapkan tujuan kecil yang realistis dan merayakan pencapaiannya. Keberhasilan kecil tersebut menumbuhkan keyakinan diri untuk menghadapi tantangan lebih besar.
5. Pendekatan Konseling Pendidikan
Melalui sesi konseling, anak diberi ruang untuk mengekspresikan perasaan negatifnya. Konselor membantu anak menemukan cara berpikir yang lebih sehat dan membangun motivasi dari dalam diri.
Strategi psikologi pendidikan ini menegaskan bahwa peran sekolah sangat penting dalam membantu anak yang kurang dukungan emosional. Guru tidak hanya sebagai penyampai ilmu, tetapi juga sebagai pendidik yang mampu memberi teladan, motivasi, dan dorongan psikologis. Dengan penerapan strategi tersebut, anak akan lebih siap menghadapi tantangan belajar dan kehidupan sosialnya.
Kesimpulan