Mohon tunggu...
ari dwi nurjanah
ari dwi nurjanah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi psikologi pendidikan untuk mengembangkan pemikiran positif pada anak dengan kekurangan dukungan emosional

1 Oktober 2025   09:44 Diperbarui: 1 Oktober 2025   09:44 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap anak membutuhkan dukungan emosional dari orang tua agar dapat tumbuh dengan pola pikir yang sehat. Namun, dalam kenyataan, tidak semua anak mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang cukup dari keluarganya. Kekurangan dukungan emosional dapat membuat anak merasa rendah diri, berpikir negatif, dan sulit menemukan motivasi untuk belajar.

Psikologi pendidikan berperan penting dalam membantu anak menghadapi situasi ini. Dengan pendekatan yang tepat, guru dan konselor pendidikan dapat memberikan dukungan yang mampu memperbaiki pola pikir anak, sehingga mereka tetap bisa berkembang menjadi pribadi yang percaya diri, optimis, dan mandiri dalam belajar.

Dampak Kekurangan Dukungan Emosional

Kurangnya kasih sayang dan perhatian dapat memengaruhi perkembangan anak dalam berbagai aspek, di antaranya:

Emosional: Anak mudah cemas, merasa tidak berharga, dan kurang mampu mengendalikan emosi.

Sosial: Anak kesulitan membangun hubungan yang sehat dengan teman sebaya maupun guru.

Akademik: Anak kehilangan motivasi belajar, mudah menyerah, atau tidak percaya pada kemampuan diri.

Psikologis: Anak cenderung berpikir negatif dan melihat kegagalan sebagai bukti kelemahan, bukan kesempatan untuk berkembang.

Strategi Psikologi Pendidikan untuk Mengembangkan Pemikiran Positif

Psikologi pendidikan menawarkan beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk memperbaiki pola pikir anak:

1. Membangun Hubungan yang Hangat di Sekolah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun