Mohon tunggu...
Aridha Prassetya
Aridha Prassetya Mohon Tunggu... Administrasi - Simplicity is Greatness

Student of BKWSU (Brahma Kumaris World Spiritual University)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Revolusi Mental, Apa Kabar?

24 Maret 2019   17:30 Diperbarui: 24 Maret 2019   17:38 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salam Damai, 

Saat kelas perdana ISBD, saya menyampaikan definisi inti dari masalah sosial menurut ahlinya. Yaitu, situasi (kondisi) yang menimbulkan kekacauan atau keresahan masyarakat.  

Berdasarkan itu, saya meminta peserta agar memberi satu contoh masalah sosial. Ragam ide muncul, diantaranya adalah, kemiskinan, pengangguran, korupsi, gaya hidup hedonis, pelecehan seksual, perampokan, pemerkosaan, perkelahian, perselingkuhan, perceraian, trafficking, bullying, pembunuhan, konflik antar dan inter agama, rasis, penipuan, kenakalan remaja, rendah kreatifitas, LGBT, dll. Efek dari semua itu adalah keresahan, ketakutan, kecemasan dan ketidakdamaian.

Saya bertanya apakah persoalan-persoalan ruwet dan kait mengkait tersebut bisa diselesaikan. Simpulan jawaban mereka adalah, "bisa, melalui Revolusi Mental, karena masalahnya adalah masalah mental".

"Okay, Jika demikian, dari mana kita memulai?", tanya saya. Serentak mereka menjawab, "dari diri sendiri".

Jawaban normatif. Semua orang bisa menjawab demikian. Tetapi, siapakah yang disebut sebagai 'diri sendiri'?

"Sayaaa.....", sekali lagi mereka sepakat.

"Baiklah..., sekarang beritahu saya, yang mana yang disebut saya. Apakah saya itu.., mulut saya? Tangan saya? Kaki saya? atau kepala saya? Dari mana saya harus mulai? Dari mulut, tangan, kaki atau kepala? Bagaimana saya bisa memulai mengerjakan pekerjaan Revolusi Mental dari diri saya sendiri sementara definisi dari saya saja, saya tidak tahu? Kita telah melihat akibatnya, bukan? Ketika saya-saya tidak mengenal dirinya sendiri, maka akan ada saya yang bekerja mulai dengan mulutnya, ada saya yang mulai bekerja dari kepalanya, ada yang mulai dari tangannya, ada saya yang mulai dengan tendangan kaki dan sebagainya. Hasilnya? Adalah berbagai masalah sosial yang tadi Anda sebutkan"

Mereka, diam. Lalu, kami, sama-sama mengadakan refleksi.

Ada beda signifikan antara saya dan mulut saya. Juga antara saya dan kepala saya. Saya bukan mulut saya dan saya pun bukan kepala saya. I dan My adalah dua hal yang terpisah.

Revolusi Mental adalah program yang sangat indah. Tetapi, mental siapa yang bersedia direvolusi orang lain? Siapa bertugas merevolusi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun