Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Sepenggal Kisah Tradisi di Desa Sebelum Ramadan

9 Mei 2019   20:35 Diperbarui: 9 Mei 2019   20:38 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga Mawar desa yang biasa dijadikan bunga tabur. Photo and design by Ari

Baiklah saya akan bahas sedikit hasil pencarian saya di internet mengenai tradisi Nyadran. Nyadran itu sendiri merupakan kata kerja dari kegiatan sadran.

 ...

Berikut ini pengertian Nydran menurun Wikipedia.

Nyadran adalah serangkaian upacara yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah.

Nyadran berasal dari bahasa Sanskerta, sraddha yang artinya keyakinan.

Nyadran adalah tradisi pembersihan makam oleh masyarakat Jawa, umumnya di pedesaan.

Dalam bahasa Jawa, Nyadran berasal dari kata sadran yang artiya ruwah syakban.

Nyadran adalah suatu rangkaian budaya yang berupa pembersihan makam leluhur, tabur bunga, dan puncaknya berupa kenduri selamatan di makam leluhur.

...

Ternyata dalam prosesi nyadran ada lanjutannya berupa kenduri. Ada sedikit kenangan masa kecil, kadang memang ada tetangga kami yang mengirimkan makanan hasil kenduri dan mereka bilang acara nyadran di keluarga mereka. Ternyata kenduri ini juga dibagikan ke tetangga. 

Saya memang sudah lama sekali tidak pernah makan makanan kenduri tradisi nyadran ini karena saya lama tidak berada di desa selama hulan Ramadan. Jadi saya hanya dengar sedikit cerita saja dari Ibdan kakak saya sebatas ikut nyekar ke makam almarhum Bapak, kedua kakek dan kedua nenek dari pihak bapak dan pihak ibu, tidak sampai melakukan prosesi nyadran yang lengkap. Hanya sebatas nyekar saja yang masih dilakukan oleh keluarga kami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun