Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berbagai Aktivitas Positif untuk Anak agar Tidak Kecanduan Bermain Gawai

22 April 2019   15:27 Diperbarui: 22 April 2019   17:25 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto para anak-anak yang sangat suka main gawai sejak kecil. Photo by Ari

Tidak bisa dipungkiri, anak-anak masa kini, sangatlah familiar dengan gawai. Seperti foto di atas, mereka adalah keponakan-keponakan saya yang sejak masa kecilnya sudah pegang gawai. Memang, mereka hanya boleh pegang dan bermain gawai pada hari libur saja. Selama hari sekolah, tidak diijinkan oleh orang tuanya. Saya setuju bila orang tua memberi batasan pada anak dalam bermain gawai.

Mengapa bermain gawai harus dibatasi? Selain karena berbahaya bagi mata, jika gawai digunakan secara berlebihan, dapat menyebabkan kecanduan. Kalau sudah kecanduan main games di gawai, anak-anak bisa lupa makan, lupa belajar, lupa mandi dan mungkin lupa dunia sekitarnya. Yang dihidupi hanya dunia dalam games yang dimainkannya dengan keseruan. Ini sudah berbahaya.

Lalu, kalau kita membatasai jam mereka bermain gawai, apa yang harusnya mereka lakukan? Kita harus bisa mengalihkan perhatian anak agar pikirannya pun tidak menghayalkan keasyikan permainan dalam gawai mereka. 

Berikut ini beberapa aktivitas yang saya sarankan untuk dilakukan bersama anak-anak. Tentu saja semua sudah pernah saya jalankan, sehingga saya berani membagikannya di sini. 

1. Ajak mereka bermain di alam

Saya suka berkebun. Biasanya saya melibatkan anak-anak untuk ikut ambil bagian. Salah satunya dengan menyirami tanaman. Selain mereka menikmati bermain air, mereka juga belajar menggunakan air untuk hal yang bermanfaat. 

Keponakan menyirami tanaman. Photo by Ari
Keponakan menyirami tanaman. Photo by Ari
Selain itu, biarkan mereka mengembangkan imajinasi mereka saat bermain bersama di halaman dengan berbagai jenis tanaman. Misalnya mereka main masak-masakan. Memang, sedikit harus merelakan koleksi tanaman saya dipetik oleh mereka untuk bahan masakan. Tapi saya senang karena mereka menikmatinya.

Dua keponakan bermain masak-masakan. Photo by Ari
Dua keponakan bermain masak-masakan. Photo by Ari
Kedua anak pada foto di atas, tidak hanya main masak-masakan. Mereka berdua juga mengeksplore bunga soka. Mereka mencoba menemukan rasa manis pada bunga soka. Diambilnya satu bunga, lalu dicicip rasanya diujung bawah tangkai bunga. Rasanya memang manis kata mereka. 

Selain kedua aktivitas di atas, kita juga bisa mengajak anak-anak wisata di alam. Misalnya mengajak mereka memgunjungi hutan buatan. Bisa juga sekedar bermain air di sungai yang tidak terlalu deras airnya. Mereka pasti suka. Dan masih ada kegiatan lainnya di alam yang menyenangkan. Bisa Anda tambahkan?

Anak-anak bermain di sungai. Photo by Ari
Anak-anak bermain di sungai. Photo by Ari
2.  Aktivitas Membuat Kerajinan Tangan

Saya pernah mengajak anak-anak membuat berbagai karya menggunakan kertas lipat/origami. Aktivitas ini menolong anak agar bisa fokus, teliti, dan terampil. Hasilnya pun menarik, mereka menyukainya.

Bermain origami. Photo by Ari
Bermain origami. Photo by Ari
Ada baiknya juga membuat aktivitas lain yang ada petunjuknya. Misalnya, kita membeli majalah anak yang di dalamnya ada kegiatan membuat sesuatu. Dengan menggunting, menempel, menyusun gambar sehingga sesuai petunjuk yang diberikan. Dari sini mereka belajar tertib mengikuti petunjuk untuk menghasilkan suatu karya.

Hasil karya mengikuti petunjuk buku. Photo by Ari
Hasil karya mengikuti petunjuk buku. Photo by Ari
Saya sempat mengajak keponakan saya, untuk membuat kue ulang tahun pop up, dan kebun binatang kecil dari karton yang sudah disediakan dalam majalah anak. Keponakan saya suka sekali. Memang yang dia lakukan adalah menyusun gambarnya dan menempel saja. Saya yang menggunting gambar. Hasilnya sangat disukainya. Dia pun seharian sama sekali tidak pegang gawai karena sibuk mengerjakan aktivitas. 

3. Mengajak bermain permainan baik di Indoor maupun outdoor playground

Pada dasarnya anak-anak sangat suka bermain. Karena itu, sangat tepat mengajak mereka bermain sesuai usianya. Ada berbagai permainan seru yang bisa dilakukan seperti bermain jungkat-jungkit, perosotan, ayunan dan lain-lain.

Bermain perosotan/slide bersama. Photo by Ari
Bermain perosotan/slide bersama. Photo by Ari
 Aktivitas fisik seperti ini baik untuk kesehatan mereka. Seperti olahraga. 

Permainan jungkat-jangkit. Photo by Ari
Permainan jungkat-jangkit. Photo by Ari
Permainan-permainan di atas biasanya ada baik di indoor maupun outdoor playground. Lakukan bergantian untuk variasi.

Bermain di indoor playground. Photo by Ari
Bermain di indoor playground. Photo by Ari
4. Mengajak olahraga yang menyenangkan

Anak-anak sangat suka bergerak. Dan pada usia mereka, itu juga sangat dibutuhkan. Kalau terlalu sering bermain gawai, aktivitas gerak mereka jadi terbatas. Karena itu, perlu diajak melakukan kegiatan olahraga yang mereka sukai secara berkala. Misalnya berenang.

Photo dokumen pribadi
Photo dokumen pribadi
Saat berenang bersama saudara, mereka yang lebih tua/kakak bisa memotivasi yang lebih muda/adik untuk lebih berani berenang. Misalnya mau naik perosotan tinggi/slide di kolam renang. Kakak akan mendampingi dan memberi semangat juga sekalian memberi contoh.

Berenang bersama. Photo dokumen pribadi
Berenang bersama. Photo dokumen pribadi
Jadwalkan acara berenang bersama keluarga besar. Jadi semua anak ikut berenang bersama. Pasti akan terasa seru. Bukan hanya kegiatan bermanfaat, tapi juga memupuk sikap kekeluargaan dan menjaga kasih sayang di antara saudara. 

Pilihan lainnya adalah bersepeda sore di halaman depan rumah. Olahraga ini juga menarik. Biasanya dilakukan bersama dengan teman-teman satu komplek di sore hari. Kadang ada lomba balap naik sepeda. Kegiatan menyenangkan dan menyehatkan.

Bermain sepeda di halaman rumah. Photo by Ari
Bermain sepeda di halaman rumah. Photo by Ari
Untuk anak-anak usia balita bisa juga main sepeda di indoor playground.

Bermain sepeda. Photo dokumen Pribadi
Bermain sepeda. Photo dokumen Pribadi
5. Belajar bersama dengan menyenangkan.

Anak-anak perlu dan harus belajar. Namun, ada kalanya mereka menjadi bosan ketika belajar menjadi hal yang dipaksakan dengan keras. Kita bisa memberi variasi dalam belajar dengan aktivitas menyenangkan. Misalnya, kita mencari majalah-majalah anak yang di dalamnya ada kegiatan belajar seperti mewarnai, menghitung angka, mencocokan bayangan dengan benda aslinya, dsb. Lakukan aktivitas dalam majalah tersebut bersama-sama. 

Hasil mewarnai bersama. Photo by Ari
Hasil mewarnai bersama. Photo by Ari
Saat kita mengerjakan aktivitas ini bersama anak, secara tidak langsung kita sedang memberi contoh pada anak. Bagaimana cara mewarnai dengan benar, atau pentingnya kerja kelompok yang nantinya akan bermanfaat bagi anak di kemudian hari.

Selain itu, bermain peran/drama juga bisa menjadi pilihan kegiatan belajar yang menarik. Anak-anak membaca cerita, lalu berusaha memerankan cerita yang ada dalam buku yang mereka baca. 

Bermain peran menjadi guru yang sedang membacakan soal. Photo by Ari
Bermain peran menjadi guru yang sedang membacakan soal. Photo by Ari
Atau bisa juga, kita minta mereka berimajinasi memainkan satu peran pekerjaan yang mereka sukai. Misalnya menjadi dokter, guru, pedagang, petani dsb. Saya pernah melakukan ini dengan keponakan saya. Dia menikmati peran menjadi guru. Menarik sekali. Di waktu yang lainnya, dia berperan sebagai pedagang, dan dengan lancar mengikuti cara pedagang berjualan. Selain seru, kegiatan ini juga menyenangkan.

...

Demikian beberapa kiat dari saya untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari gawai/gadget. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba ya. 

Note: lakukan kegiatan di atas dengan konsisten 

..

Salam dari saya hampir selalu dikelilingi anak-anak disepanjang hidup saya. 

..

Written by Ari Budiyanti

22 April 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun