Mohon tunggu...
Nanda Aria
Nanda Aria Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tak Disambut Meriah, Fakta Ini Justru yang Dialami Oleh Anies Baswedan di Turki

26 April 2018   20:17 Diperbarui: 26 April 2018   21:02 1826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ll dokpri

Sungguh lucu kelakuan pendukung Anies akhir-akhir ini. Betapa tidak, mereka menyebarkan informasi yang salah dan terlihat karangan belaka di media sosial.

Alkisah, pendukung Anies sangat gencar menyebarkan info di media sosial seolah Gubernur jagoannya disambut meriah oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Mereka menyebut Gubernur DKI Jakarta itu sebagai 'gubernur rasa presiden' karena klaim atas sambutan yang disebutnya sangat meriah itu.

Tapi benarkah kabar tersebut? Tentu saja sangat salah. Sebuah video yang baru-baru ini viral mengafirmasi kabar tersebut.

Dalam video itu sangat gamblang terlihat, ketika Anies Baswedan sedang melakukan kunjungan ke Turki dia tidak disambut dengan meriah seolah seperti kunjungan resmi presiden.

Pertemuan Anies dengan Erdogan dilakukan dengan informal, dimana Anies saat itu menunggu kedatangan Presiden Turki itu di Masjid saat Erdogan akan melakukan sholat Jumat. Hal itu adalah agenda rutin Erdogan untuk melakukan Sholat Jumat dan menyapa warga di sekitar Masjid.

Saat itu, Anies tidak disambut melainkan justru dirinya menunggu untuk dapat bersalaman dan memperkenalkan diri kepada Presiden Erdogan.

Hal itu sungguh tidak sebanding dengan sambutan pemerintah Turki saat Presiden Jokowi sedang melakukan kunjungan ke sana. Saat itu, Presiden Jokowi disambut Presiden Erdogan di Bandara, dan menemani Presiden Jokowi kemana saja.

Dengan perbedaan itu, maka seharusnya Anies dan para pendukungnya sadar diri. Mereka perlu menempatkan diri secara proporsional dan tidak perlu menunjukkan sikap yang berlebiha di luar kapasitasnya.

Sungguh lucu memang usaha para pendukung Anies tersebut. Seharusnya Anies Baswedan dan pendukungnya itu sadar diri agar tidak melibatkan Presiden Turki dalam agenda pencitraannya.

Penyebaran kabar bohong yang berisi pencitraan itu keterlaluan. Selain menyebarkan informasi hoax, juga merupakan penyesatan informasi kepada masyarakat.

Seolah-olah Gubernur DKI itu disambut dengan lebih meriah dibanding Presiden Republik Indonesia yang notabene negara berpenduduk mayoritas Islam. Padahal faktanya, tidak seperti itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun