Mohon tunggu...
aria gardhadipura
aria gardhadipura Mohon Tunggu... lainnya -

...melahap dunia menjadi pertandingan sepakbola penuh suporter yang siap membunuh jika papan skor tak sesuai selera... (homicide)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Yours Truly: Angin Segar di Tengah Carut-Marutnya Pocong di Bioskop Nasional

2 Maret 2011   10:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:08 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yours Truly - Online Premiere[16-23-16]

Produced By: Ian Salim & Elvira Kusno

Website:

http://www.facebook.com/yourstrulymovie http://www.twitter.com/cineetcetera

Ditengah gonjang-ganjing kegilaan pemerintah yang menaikkan pajak untuk film impor, mari kita rehat dulu dengan menonton beberapa film Indonesia yang lumayan luput dari pandangan kita. Mengapa? karena secara alamiah, dalam diri kita warga Indonesia, sudah terpatri di otak kita bahwa film Indonesia kalau tidak horror-vulgar ya komedi-vulgar, kalau tidak ya menggabungkan tiga genre tersebut dan kalau tidak film slasher-vulgar yang baru-baru ini menjadi tren setelah film religi yang lumayan masih bisa dicerna dari semua genre diatas.

Lalu film apakah Yours Truly ini? Saya juga baru mendengarnya kemarin, sempat heboh di dunia maya dan ternyata film yang rencananya dirilis hari Valentine kemarin ternyata diundur jadi akhir bulan februari kemarin. Well, tanpa pikir panjang saya penasaran ingin menonton film ini, film yang disutradarai oleh Elvira Kusno dan Ian Salim ini menyajikan genre Psychological Horror atau Thriller. Lalu kenapa judulnya sangat romantis? ah, anda harus mulai berpikir cerdas disini kalau belum kerasukan virus Pocong Ngesot dkk.

Film indie yang berdurasi 16 menit ini menyajikan kisah seorang pria bernama Todi (Pandapotan) seorang pengantar bunga yang introvert yang hanya membagi kisahnya dengan tape recorder kesayangannya. Suatu hari di tengah tugasnya Todi harus mengantar bunga ke seorang wanita bernama Kayla (White) dan bisa ditebak, seperti cerita romantis kebanyakan, Todi mulai jatuh cinta dengan Kayla. Yap, hubungan mereka mulai manis, Todi mulai berani bicara walau belum sepenuhnya sembuh dari gejala introvert akutnya, tapi selain itu Todi pun mulai menyadari bahwa Kayla sendiri bukan tipe wanita “pendengar”, melainkan tipe wanita “pembicara”. Hal tersebut lama-lama membuat Todi kesal, dan anda tinggal membayangkan saja ending-nya akan berakhir seperti apa jika dikaitkan dengan genre film ini.

Sebuah film indie! 16 menit, cerita apik, dan tidak lupa twist yang menarik! Betul sekali, jujur saya sempat menganggap film ini biasa-biasa saja, apalagi setelah melihat full trailer-nya saya langsung beranggapan film ini akan seperti film-film thriller pada umumnya yang notabene sudah saya tonton. Tapi ternyata, sang Elvira Kusno nampaknya menyadari bahwa ada penonton yang seperti saya, yang sudah bisa menebak arah cerita ketika melihat trailer-nya. Oleh karena itu disisipkanlah “kejutan” spesial di akhir film ini, ha-ha, you got me!

Selain cerita yang menarik dan tidak biasanya. Film pendek ini menyajikan kualitas editing dan gambar yang luar biasa, walau menggunakan DSLR tapi hasilnya apik dan bisa dibilang enak ditonton. Score musik yang pas juga bisa dibilang salah satu keunggulannya, tapi dengan latar kamar-kamar apartemen dan lorong-lorong yang menyertainya, nampaknya sang sutradara penggemar fanatik film-film hollywood yang notabene tidak menggunakan rumah sebagai “tempat tinggal” pada umumnya warga Indonesia. Hal tersebut tidak begitu menjadi masalah bagi saya walau menurut saya pribadi film ini akan berjalan lebih intens jika kejadian-kejadian di film ini diambil di tempat-tempat yang sudah lumrah di mata para penonton lokal.

Terakhir tentunya adalah kualitas akting sang pemain utama yaitu Todi Pandapotan dan Kyla Pisita White. Bisa dibilang saya lumayan kurang suka dengan pembawaan karakter Todi dan Kayla, tapi saya maklum karena Todi sendiri background-nya adalah orang yang introvert jadi okelah kalau dia monolog seperti robot di film ini. Sedangkan Kayla yang diperankan Kyla (tanpa “A”) kurang menunjukan muka innocent dan “sisi” lainnya dengan sempurna, apa karena dia blasteran bukan orang indo asli? entahlah, artikulasi bahasanya pun cukup mengganggu saya.

Tapi saya maklum untuk semua hal tersebut karena ini adalah film yang berdurasi 16 menit, sebuah film pendek yang membutuhkan kematangan cerita yang memorable untuk para penontonnya. Jadi walaupun hanya 5 menit tapi jika ceritanya membuat mind-blowing (istilah yang makin menjamur semenjak Inception muncul) film tersebut pasti akan berkesan di hati para penontonnya. Sama halnya dengan Yours Truly ini, walau akting para pemainnya masih kurang di mata saya, tapi jalinan ceritanya cukup membuat mata saya terbelalak apalagi di 3 menit terakhir sebelum film ini usai.

Mau dikata apalagi, anda pecinta film thriller (atau istilah kerennya psychological horror semenjak Black Swan menjadi buah bibir beberapa bulan kebelakang) film indie buatan anak bangsa ini wajib ditonton. Setidaknya memberikan nafas segar diantara carut-marutnya film-film yang dibuat oleh Rizal Mantovani dan orang-orang yang mendukungnya. Selain itu dari segi tagline saja, Yours Truly sudah bisa dibilang menang telak atas film Pocong Ngesot. Yours Truly: “a love story, gone wrong…”. Pocong Ngesot: ketika pocong tidak lagi loncat (arghhh c’mon! just kill me now!) well enjoy!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun