Hidup adalah perjalanan menelusuri ruang waktu. Ia menghadirkan potongan cerita dari masa ke masa sambil meninggalkan jejak agar kita tak melupa. Maka penting bagi setiap orang untuk memiliki rumah, tempat di mana mereka bisa pulang dan mengenang perjalanan hidupnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rumah/ru*mah/ berarti 1) bangunan untuk tempat tinggal; 2) bangunan pada umumnya (seperti gedung). Sedangkan menurut Wikipedia, rumah (disebut juga griya, gerha, wisma atau panti) adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu.
Bagi saya rumah bukan sekedar tempat tinggal, melainkan tempat menitipkan berbagai cerita dan harapan. Sehingga kapan pun kita datang, kita akan diterima dengan penuh kehangatan. Kita bisa pulang kapan pun kita ingin, tanpa perlu menjadi orang lain.
Sebagaimana fungsinya sebagai sebuah bangunan, rumah harus tegak kokoh untuk menaungi dari berbagai gangguan dan ujian kehidupan. Ia mampu membuat kita merasa nyaman untuk tetap tinggal. Tak peduli seberapa sulit hari-hari kita lalui, rumah akan membuat kita tetap kembali. Sejauh apa kaki melangkah, rumah tetap membuka pintunya dan menerima kita dengan cinta.
Pulang ke rumah adalah pulang ke pelukan seseorang. Seseorang yang mampu menyediakan ruang hatinya untuk dihuni. Ia yang bersedia mengisi hari-hari dan menemani kita merajut mimpi. Ia adalah orang yang membersamai dari dulu hingga nanti, dan menjadi satu-satunya tujuan untuk kembali setelah pergi.
Yah, kita memang harus memiliki rumah, agar kita punya tempat untuk pulang dan memiliki seseorang yang senantiasa menantikan kita datang.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI