Mohon tunggu...
amel
amel Mohon Tunggu... ibu rumah tangga biasa

terus belajar untuk sabar dan bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Ospek Jilid 2, cuap-cuap gokil si maba galau

18 Oktober 2025   17:33 Diperbarui: 18 Oktober 2025   17:33 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokumentasi pribadi 

Judul: Ospek Jilid 2, cuap-cuap gokil si maba galau

Penulis: Deny Gunawan

Penerbit: de teens

Cetakan: 1, Agustus 2013

Tebal: 240 halaman

ISBN: 978-602-255-211-6

Gua, yang dari awal nggak mau ikut ospek, akhirnya luluh juga. Bokap, sebagai laki-laki yang turut berjasa atas terlahirnya gua ke dunia, berhasil membujuk gua malam itu. Bukan karena apa-apa, tapi karena satu hari sebelum ospek dimulai, dia ngasih tau gua kalau uang jajan gua bakalan naik jadi lima belas ribu rupiah andai gua mau ikut ospek.

Gua senang. Walau akhir-akhir ini gua sadar kalau harga diri gua begitu murah.

Deny --seorang pelajar berkepribadian ganda (maksudnya berkepribadian supel dan energik) asal Jakarta- ingin melanjutkan studi demi mencapai cita-citanya di Kota Bandung. Memang dasar anak rumahan, ia tidak biasa menjalani hari-harinya sendiri di sebuah kamar kos yang kecil dan pengap. Dari sinilah kisah hidupnya yang penuh warna-warni bergulir, mulai merasa salah milih jurusan kuliah sampe menganggap bahwa single itu derajatnya lebih tinggi dari jomblo. Tapi, meski kocak, banyak makna hidup filosofis yang hadir dalam buku ini. Nggak bakalan bikin bosen, deh!

Ini kisah seorang lelaki tulen yang kini aktif sebagai mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Inggris UIN Jakarta. Pemilik moto "makanlah sebelum dimakan" ini dulunya kuliah di Bandung dan sempat galau ketika harus ngekos. Kamar kosnya gerah banget dan sialnya dia dapat kamar itu karena tidak mendapat kesempatan untuk memilih. Ia mengibaratkan kondisinya bak seorang jomblo yang tidak pernah punya pilihan untuk memilih kehidupan yang layak.

Adik bungsunya yang bernama Icha, begitu antusias dan berencana mengadakan pesta karena akhirnya abangnya tidak tidur di rumah lagi. Kasihan, padahal si Deni kelimpungan mencari cara agar beras bisa berubah menjadi nasi. Ia bukan burung dara yang makan beras. Cowok sok keren ini lalu ke swalayan guna membeli rice cooker, tapi bukan yang berkapasitas 9 liter sebab dia hanya seorang mahasiswa dan bukan mau usaha buka nasi padang di Bandung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun