Mohon tunggu...
Arfi Nando
Arfi Nando Mohon Tunggu... -

yang istimewa dari berbagi wawasan, pengalaman & ilmu: anda takkan pernah kehilangan malah mendapatkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

UnSafety Riding Sistemik; di Mana KPI?

15 Maret 2016   14:00 Diperbarui: 15 Maret 2016   14:14 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya yakin bila ditanya "Apakah keselamatan penting?", maka setiap orang akan menjawab "Ya"

Tapi kenyataan di jalan raya menunjukan sebaliknya. Silakan amati khususnya para pengendara sepeda motor.  Tidak sedikit yang tidak mengenakan HELM.  Kalau ditanya alasannya banyak, mulai dari "gak jauh koq tempat tujuannya", "males, gerah, keringetan", sampai "gak ada polisi juga".  Lebih prihatinnya perilaku yang tidak sejalan dengan prinsip "safety riding" ini dilakoni mulai dari pengendara dewasa hingga yang belia, bahkan yang belum bisa punya SIM tapi tidak dilarang orangtuanya mengendarai sepeda motor !!!

Tampaknya helm buat sebagian (besar) pengendara sepeda motor hanya dilihat sebagai kelengkapan agar tidak kena tilang Polisi. Padahal fungsi utamanya adalah untuk KESELAMATAN: menghindari risiko terburuk saat terjadi kecelakaan yang datangnya pada saat tidak disangka-sangka, entah dalam perjalanan jauh ataupun perjalanan jarak pendek sekalipun.

Namun sayang, pentingnya safety riding ini tampaknya diabaikan. Silakan saja lihat tayangan-tayangan di televisi. Bukan cuma dalam sinetron, termasuk dalam reality show ada pembawa acaranya yang memberi contoh tidak baik & tidak aman ini.  Bukan sekali, tapi sering kali kita bisa lihat tayangan serupa ini.  Akhirnya seperti ada kata orang bijak: "Kebohongan / kesalahan yang secara konsisten diucapkan atau dilakukan berulang-ulang akan menjadi kebenaran".  Sudah begitu sistemiknya, sehingga tidak memakai helm saat bersepeda motor dianggap hal yang lumrah.

Khawatirnya bila korban sudah berjatuhan, apalagi bila itu kaum muda generasi penerus bangsa, bagaimana jadinya nasib negeri ini nanti.  Mari renungkan & segera bertindak. Mulai dari diri sendiri & keluarga kita.  Negarapun jangan tinggal diam. Ayo KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) ambil peranan. Jangan hanya sibuk soal memblur tayangan vulgar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun