Sebagai komunitas, aktifkan peran posyandu, puskesmas, dan organisasi masyarakat untuk menyelenggarakan edukasi dan skrining gratis. Galang dana untuk membantu mereka yang membutuhkan akses pengobatan. Beri tahu pemerintah setempat tentang kebutuhan di daerah Anda.
Sebagai pemerintah dan pembuat kebijakan, inilah saatnya menerjemahkan janji menjadi aksi nyata. Alokasikan anggaran yang cukup, pastikan ketersediaan vaksin dan obat yang terjangkau dan merata hingga ke pelosok negeri. Perkuat sistem surveilans dan data untuk memantau penyebaran dan efektivitas program. Fasilitasi kolaborasi lintas sektor yang lebih kuat dan efektif. Tegakkan kebijakan yang melindungi penderita hepatitis dari diskriminasi.
Hari Hepatitis Sedunia adalah pengingat bahwa waktu terus berjalan. Target eliminasi 2030 semakin dekat. Kita tidak bisa lagi bersembunyi di balik alasan "minimnya kesadaran" atau "keterbatasan sumber daya" jika tidak ada upaya sungguh-sungguh untuk mengatasinya. Masa depan bebas hepatitis bukan sekadar impian, tetapi sebuah kemungkinan yang bisa kita wujudkan jika kita mau bergerak bersama, bukan hanya bicara.
Mari kita jadikan peringatan ini sebagai titik balik. Mari kita ganti setiap kata-kata manis dengan tindakan konkret. Mari kita gandeng tangan sesama, dari kota hingga desa, dari penderita hingga pembuat kebijakan. Karena pada akhirnya, melawan hepatitis adalah pertarungan kemanusiaan kita bersama. Pertarungan yang harus kita menangkan, demi masa depan generasi penerus yang sehat dan bebas dari ancaman senyap ini. Sebuah masa depan di mana tidak ada lagi air mata, tidak ada lagi keputusasaan karena penyakit yang seharusnya bisa dicegah dan diobati. Masa depan itu ada di tangan kita, jika kita bersedia bertindak, sekarang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
