Lantas bagaimana bisa tetap eksis bahkan menjadi pemenang di tengah kepungan persaingan yang tidak bersahabat?
Berbekal pengetahuan hukum dan keterampilan beracara saja tidak cukup sebab semua advokat memiliki kemampuan dasar yang kurang lebih sama. Kemampuan atau skill di luar hukum justru sangat menentukan kesuksesan seorang advokat. Menjadi bagian jaringan besar dari sebuah komunitas, mendalami pengetahuan tertentu di luar disiplin hukum, multi bahasa misalnya dengan tetap konsisten berkarir sebagai advokat sambil terus mempersiapkan diri kemungkinan munculnya peluang baru adalah kunci sukses di depan.
Bagi yang mengagumi Hotman Paris ini yang pernah diucapkannya: "Ketika kalian masih tidur sambil memeluk pacar-pacar kalian di subuh hari saya sudah bekerja memeriksa berkas-berkas klien saya".
Mereka yang memiliki pengalaman tanding yang panjang umumnya memiliki banyak trik dalam menyelesaikan masalah. Pengalaman ini yang mengajarkan pada advokat bagaimana misalnya menghadapi klien dengan latar etnis Arab atau China dibanding etnis Bugis-Makassar, dan seterusnya. Kalau sampai tidak memahami karakter serta keinginan klien bisa menjadi alamat gagalnya negosiasi.
Kesuksesan advokat dalam mendampingi kliennya pertama-tama sangat ditentukan oleh kemampuan advokat meyakinkan kliennya kalau dirinya kapabel menangani perkara yang ditawarkan. Soal kemampuan atau strategi meyakinkan klien ini umumnya tidak diperoleh di bangku kuliah melainkan skill yang diperoleh lewat pengalaman di lapangan.
Dalam literatur ilmu sosial kemampuan khusus yang dimiliki seseorang lewat pengalaman lapangan ini yang disebut "Tacit Knowledge" (pengetahuan senyap) meminjam istilah Michael Polanyi, polimat kelahiran Budapest, Hongaria.
Semakin senyap pengetahuan seseorang, semakin sulit diadaptasi maka semakin tinggi nilai pengetahuan tersebut adalah pernyataan yang sering kita dengar terkait tacit knowledge.
Kesimpulannya saya kira, jika ingin sukses sebagai advokat baik dalam arti sukses secara finansial maupun sukses sebagai aktivis sosial tidak cukup dengan bergaya hidup bak selebriti apa lagi hanya modal nekat. Halnya dengan profesi pada umumnya, profesi advokat menuntut konsistensi, daya tahan, sikap kreatif dan tentu saja harus terus belajar hingga pada gilirannya apa yang diimpikan bisa terwujud.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI