Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keterlibatan Masyarakat Pada Linmas dalam Siskamling

13 September 2025   13:26 Diperbarui: 13 September 2025   16:54 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Linmas dan Banser Desa Ngadas, Kabupaten Malang saat Pandemi Covid-19. (Dokumen pribadi) 

Pelaksanaan sistem keamanan lingkungan atau siskamling selama ini sering dikonotasikan sebuah kegiatan ronda malam untuk menjaga keamanan lingkungan saat malam hari.
Sistem keamanan lingkungan sesungguhnya menyangkut ketertiban dan keamanan lingkungan dengan melibatkan partisipasi masyarakat sepenuhnya. Sehingga semakin mengakrabkan dan membangun kerukunan masyarakat demi kehidupan yang tenteram dan damai.

Linmas Dukuh Krebet, Bantul Yogyakarta saat Bersih Desa. (Dokumen pribadi) 
Linmas Dukuh Krebet, Bantul Yogyakarta saat Bersih Desa. (Dokumen pribadi) 

Pada perkampungan dan perdesaan, sistem keamanan lingkungan diserahkan masing-masing wilayah kampung dan rukun tetangga tetapi ada juga mencakup wilayah yang lebih luas yakni dukuh atau rukun warga.
Di Yogyakarta, sistem keamanan lingkungan menjadi tanggung jawab masyarakat tingkat kampung atau rukun tetangga karena wilayahnya sangat luas sekali pun jumlah kepala keluarga tidak lebih dari 40 KK.

Penulis bersama Linmas Desa Ngadas, Malang saat Upacara Karo 2022 ( Dokumen pribadi) 
Penulis bersama Linmas Desa Ngadas, Malang saat Upacara Karo 2022 ( Dokumen pribadi) 

Ronda malam atau jaga malam diadakan setiap malam secara bergantian dengan melibatkan  4 - 5 orang tergantung jumlah kepala keluarga.
Menjelang pagi sekitar jam 2 - 3 dini hari mereka wajib keliling menyusuri jalan dan lorong kampung untuk melihat situasi lingkungan sambil mengambil beras jumputani setiap rumah.
Beras jumputan setara ukuran satu sendok makan yang wajib disediakan setiap rumah setiap malam. Beras jumputan ini ditaruh di sebuah wadah kecil seukuran cangkir dan ditempatkan di teras atau pendapa untuk diambil petugas ronda malam.

Beras jumputan di teras depan rumah warga siap diambil. (Dokumen pribadi) 
Beras jumputan di teras depan rumah warga siap diambil. (Dokumen pribadi) 

Beras jumputan kemudian dikumpulkan pada salah satu perangkat kampung dan jika sudah terkumpul disumbangkan pada keluarga pra sejahtera atau dimasak untuk konsumsi saat ada gotongroyong.
Ada juga yang dijual pada warga setempat dengan harga tertentu dan uang hasil penjualan untuk membeli konsumsi petugas ronda.
Desa mawa cara negara mawa tata. Lain ladang lain belalangnya. Di desa kami, beras jumputan diserahkan pada salah satu keluarga secara bergantian dan ditukar dengan konsumsi untuk petugas siskamling selama sekian hari sesuai harga beras jumputan yang diterima. Tentu saja hitungan lebih banyak sumbangan demi persaudaraan.
Bathi sanak rugi satak
. Artinya: mempererat persaudaraan walau secara materi tidak menguntungkan.

Linmas mengantar seorang lansia pulang dari acara Bersih Dukuh Krebet, Bantul. (Dokumen pribadi) 
Linmas mengantar seorang lansia pulang dari acara Bersih Dukuh Krebet, Bantul. (Dokumen pribadi) 

Tidak setiap kampung selalu ada petugas ronda malam, terutama kampung baru atau sebuah klaster yang berada di perdesaan. Penghuninya pun mayoritas adalah karyawan atau pegawai yang harus bekerja di sebuah perusahaan atau kantor sehingga harus menjaga kesehatan dan stamina.
Kampung baru ini biasanya menyerahkan keamanan dan ketertiban lingkungan pada masing-masing keluarga. Demi keamanan ada juga kampung atau klaster yang memasang portal yang ditutup pada jam 10 malam dan dibuka lagi jam 4 dini hari. Petugas mengunci dan membuka portal bergantian setiap malam. Dan, setiap kepala keluarga memiliki anak kunci portal. Bila diperlukan petugas keamanan biasanya meminta bantuan masyarakat desa setempat untuk menjadi petugas keamanan malam hari.

Koordinasi sebelum tugas. (Dokumen pribadi) 
Koordinasi sebelum tugas. (Dokumen pribadi) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun