Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mengenal Pohon dan Buah Nangka

20 Mei 2025   21:16 Diperbarui: 21 Mei 2025   12:06 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah nangka yang matang di pohon. | Dokumen pribadi

Saat menikmati nasi gudeg di sebuah warung di Krapyak, Yogyakarta tetiba saya ingat tentang pohon nangka. Pohon yang banyak ditanam di kebun maupun di halaman depan rumah. 

Begitu banyak pohon nangka di pelosok desa sehingga ada desa bernama Karang Nongko yang artinya banyak kebun nangka. 

Pohon nangka bagi orang Jawa merupakan pohon yang serba guna. Mulai dari batang pohon hingga daunnya bisa dimanfaatkan. Nama bagian-bagian pohonnya pun berbeda-beda.

Batang pohon merupakan salah satu pohon yang seratnya melintir sehingga tidak bisa digunakan sebagai perkakas rumah tangga dan daun pintu serta jendela.

Tabung kendang terbuat dari batang pohon nangka. | Dokumen pribadi
Tabung kendang terbuat dari batang pohon nangka. | Dokumen pribadi

Tetapi batang pohon nangka mempunyai kelebihan dengan adanya getah sehingga tidak mudah dimakan ngengat dan rayap. Kelebihan inilah yang membuat batang pohon nangka lebih banyak digunakan sebagai tabung alat musik tabuh: kendang atau gendang.

Angkup bunga nangka yang masih menutup. | Dokumen pribadi
Angkup bunga nangka yang masih menutup. | Dokumen pribadi

Bunga nangka namanya angkup yang mempunyai dua kelopak daun seperti sayap cengkerik atau jangkrik. Pada malam hari dua kelopak angkup sedikit terbuka dan bila tertiup lembut angin, maka keduanya akan bergesekan seperti sayap jangkrik mengerik dan mengeluarkan bunyi nyaring pip... pip... pip... pip...

Kelopak angkup yang mulai terbuka. | Dokumen pribadi
Kelopak angkup yang mulai terbuka. | Dokumen pribadi

Kelopak angkup yang mulai layu. | Dokumen pribadi
Kelopak angkup yang mulai layu. | Dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun