Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Perempuan-Perempuan Tangguh di Telaga Sarangan, Magetan

7 Mei 2025   18:52 Diperbarui: 8 Mei 2025   07:59 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perempuan pencari rumput dan pedagang makanan di tepi Telaga Sarangan. | Dokumen pribadi

Gerimis pagi baru saja selesai ketika kami berniat berjalan kaki dari hotel menuju Telaga Sarangan untuk sarapan. Belum sempat keluar dari halaman hotel, seorang perempuan lansia penjaja makanan menawarkan telor rebus ayam kampung dan ketan bubuk.

Melihat keuletan dan keberanian masuk ke halaman hotel bahkan dengan suara lembut menawarkan dagangannya, kami pun membeli 5 butir telor seharga 20 ribu rupiah. Dan sepincuk ketan bubuk seharga 5 ribu rupiah. Lumayan murah untuk daerah wisata.

Pedagang ketan bubuk di halaman hotel. | Dokumen pribadi
Pedagang ketan bubuk di halaman hotel. | Dokumen pribadi

Dalam sehari dengan berjalan sekitar 6-7 km sekitar Telaga Sarangan, rerata ibu ini bisa menjual 20 butir telor rebus dan 3 kg ketan. Sungguh tangguh perempuan ini.

Dokumen pribadi. 
Dokumen pribadi. 

Di tepian Telaga Sarangan, banyak juga ditemui perempuan-perempuan tangguh seperti ini yang keliling menawarkan makanan ringan, bakso, cilok, dan nasi pecel. Bukan hanya perempuan-perempuan lansia tetapi juga perempuan muda. Sekali waktu mereka berhenti di tempat banyak wisatawan duduk-duduk menikmati keindahan Telaga Sarangan.

Tangguh. | Dokumen pribadi
Tangguh. | Dokumen pribadi

Adanya pedagang keliling, bukan hanya menarik wisatawan tetapi juga petani-petani yang ladangnya berada di tepi Telaga Sarangan. Terutama tepi sebelah timur.

Ramainya wisatawan hingga tengah malam membuat banyak warung lesehan di tepi Telaga Sarangan yang buka 24 jam.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun