Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Surabaya Artikel Utama

[Foto-foto] Melihat dari Dekat Pasar Rombengan Comboran, Malang

28 Februari 2025   12:48 Diperbarui: 28 Februari 2025   21:47 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Awas ada mobil tangki BBM lewat. | Dokumen pribadi

Pasar Comboran merupakan pasar loak atau rombengan terbesar di Malang. Tempatnya di Jl. Kyai Tamin bagian selatan.

Pasar Comboran disebut demikian karena pada dasawarsa 60 hingga 70an merupakan tempat mangkal dokar di mana pada saat istirahat kuda-kuda penarik dokar diberi makan minum rumput dan dicampur dengan gula tetes tebu.

Aktifitas kuda makan minum rumput dan gula tetes ini dalam bahasa Jawa disebut combor. Comboran artinya tempat nyombor kuda.

Sebelum dasawarsa 60an, Comboran juga sempat digunakan ngetem opelet dan tempo. Tempo adalah kendaraan beroda tiga mirip seperti bemo tetapi lebih besar dan bisa menampung 8 penumpang tidak termasuk sopir.

Tempo buatan Jerman yang pernah berkibar di Comboran. | Sumber: Wikipedia. id
Tempo buatan Jerman yang pernah berkibar di Comboran. | Sumber: Wikipedia. id

Awal 70an tempo hilang dari angkutan antar desa karena pabriknya di Jerman tutup setelah PD II. Demikian juga dokar tersisih karena kalah bersaing dengan becak dan mikrolet.

Comboran pun berubah menjadi pasar loak khusus onderdil kendaraan bermotor. Tetapi ada juga pedagang makanan dan minuman serta sayur dan buah.

Para pedagang sayur dan buah ini merupakan pedagang yang tidak mendapat tempat berjualan di Pasar Besar atau Pasar Gede Malang yang jaraknya hanya 500m dari utara Pasar Comboran.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun