Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Geliat Ekonomi Pasar Malam dan Pasar Takjil

30 April 2022   08:52 Diperbarui: 30 April 2022   10:46 1590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap bulan Ramadhan usaha kuliner lewat pasar takjil untuk memenuhi kebutuhan makanan demikian menjamur hampir di semua tempat. Hampir setiap tempat terbuka yang cukup luas, seperti halaman balai RW, taman atau lapangan kampung dan desa, atau sekedar di pinggir jalan yang cukup lebar didirikan lapak-lapak penjual makanan dan minuman. Kini juga merambah kebutuhan dapur, pakaian, dan mainan anak-anak.

Meningkatnya aktivitas ekonomi lewat pasar takjil ini tentu saja menambah pertumbuhan perputaran ekonomi masyarakat setempat. Mulai dari pembuat dan penjual makanan, penyewaan tenda, tukang parkir bahkan pemerintahan kelurahan atau desa setempat yang menyewakan lahan.

Setiap petak lapak dikenakan beaya sewa sesuai ketentuan yang disepakati perangkat desa dan pengurus RT/RW setempat. Beaya sewa ini bukan sekedar mencari keuntungan tetapi juga digunakan untuk beaya kebersihan termasuk membuang sampah ke TPS.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 

Pada awal ramainya pasar takjil, para penjual hanya dari beberapa orang yang sekedar mengisi waktu menjelang berbuka puasa dan para pedagang yang saat siang tidak berjualan. Kini yang berjualan juga para produsen resmi yang ingin mengenalkan produknya kepada masyarakat. Seperti makanan dan minuman dalam kemasan, kue kering, serta keperluan dapur dan alat-alat masak serta pakaian.

Peluang inilah yang terbaca oleh pemerintahan desa untuk menjaring sponsor.

Pasar takjil berganti nama, seperti Festival Ramadhan, Pasar Ramadhan, atau sebutan lainnya yang bisa menarik konsumen.

Mewarnai. | Dokumen pribadi 
Mewarnai. | Dokumen pribadi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun