Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menghindari dan Menangani Kolaps Saat Olahraga

17 Juni 2021   14:41 Diperbarui: 18 Juni 2021   21:44 1406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Latihan yang tepat dan proposional. Dokumentasi pribadi

Jatuh ketika gowes atau berolahraga memang sering kami alami, tetapi lebih banyak karena kesalahan teknis ketika melakukan manuver. Misalnya saat bulu tangkis melakukan jumping smash ala Liem Swie King atau menjatuhkan diri saat menghadapi gempuran. 

Demikian juga saat gowes melakukan pengereman mendadak saat di track turunan yang licin. Semua mudah diatasi. Tetapi kecelakaan tanpa akibat non teknis sangatlah fatal akibatnya.

Olahraga sesuai bakat dan minat serta latihan yang tepat dan proposional. Dokumentasi pribadi
Olahraga sesuai bakat dan minat serta latihan yang tepat dan proposional. Dokumentasi pribadi
Sesuai umur. Dokumentasi pribadi
Sesuai umur. Dokumentasi pribadi
Apa penyebab non teknis?

Pertama, olahraga tidak sesuai proporsi. 

Banyak yang melakukan olahraga hanya karena gengsi untuk mengejar prestasi yang sebenarnya tidak sesuai lagi dengan kemampuan dan usia. 

Usia di atas 30 tahun bukan lagi untuk mengejar prestasi lalu demi gengsi tak mau kalah dengan yang lebih muda atau yang lebih kuat lalu memaksakan diri bermain mati-matian. Jantung pun dipaksa bekerja maksimal. Usia di atas 30 tahun, olahraga hanya untuk menjaga kesehatan dan kebugaran serta untuk bergembira.

Kedua, perhatikan suasana hati. 

Kejadian yang saya alami di atas lebih karena suasana hati yang cukup gundah. Di antaranya karena gagal panen serta harga komoditas turun dan menyebabkan tidak bisa tidur lalu berusaha melupakan dengan memaksakan diri bersepeda di persawahan untuk menghibur diri namun kurang jeli membaca alarm tubuh sehingga tersungkur. 

Berdasarkan hasil konsultasi dengan psikiater, apa yang kami alami disebabkan saat itu saya saat sedang mengalami PPS atau post power syndrome karena belum terlalu siap menghadapi pensiun. 

Walau ini kubantah toh sedikit banyak tanpa disadari memengaruhi suasana hati. Sehingga untuk menghibur diri kadang ingin unjuk kemampuan di luar batas. 

Maka jika saat olahraga mengalami tanda-tanda seperti semakin meningkatnya detak jantung, mata berkunang-kunang, dan keluarnya keringat dingin segeralah berhenti dan jangan melanjutkan atau memaksakan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun