Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sepintas Mengenal Vihara Dhammadipa Arama, Batu-Malang

11 Mei 2020   11:58 Diperbarui: 11 Mei 2020   13:18 3299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di masa pandemi Covid-19 ini seperti halnya di tempat lain, sebelum masuk wilayah dalam atau setelah gerbang ke 2, pengunjung wajib diperiksa suhu badan oleh seorang petugas, kali ini dilakukan oleh seorang Atthasilani atau peserta wanita yang mengikuti pendidikan di vihara tersebut. Serta wajib mencuci tangan. Foto 2.

Setelah melewati gerbang ke 2, di sebelah kanan ada gedung Dhammasala (foto 3) yang merupakan tempat untuk puja bhakti dan membabarkan Dhamma. Dhammasala ini baru berusia sekitar 6 tahun, sedang Dhammasala yang pertama kali (foto 4, 5, dan 6) dibangun seperti yang tertulis di atas, berada di sebelah kanan persis Dhammasala ini. 

Untuk menyingkat tulisan, penjelasan langsung saya tulis di bawah foto.

Foto 7. Dokpri
Foto 7. Dokpri
Pagoda Patirupaka Shwedagon, lima puluh meter dari Dhammasala pertama. Pagoda ini tampak jelas dari gerbang utama maupun gerbang ke 2.

Foto 8. Dokpri
Foto 8. Dokpri
Batu peresmian Pagoda Patirupaka Shwedagon.

Foto 9. Dokpri
Foto 9. Dokpri
Patung Buddha di depan (menghadap) Pagoda Patirupaka Shwedagon.

Dokpri
Dokpri
Patung Dewi Welas Asih ( Dewi Kwan Im) ada di depan kiri Pagoda Patirupaka Shwedagon.

0 0 0 

Dari Dhammasala pertama, kita berbelok ke kanan halaman dalam di mana keheningan harus betul-betul dijaga. Hindari berbicara, bergurau, dan memetik bunga atau tanaman (dilarang membunuh) sekali pun bunga-bunga di sana sangat menggoda keindahannya. Nikmatilah dengan memandang saja tapi jangan ada kemelekatan di hati dan pikiran.  

Dokpri
Dokpri
Di pintu pagar masuk halaman kita sudah diingatkan tentang ini. 

Dokpri
Dokpri
Sekitar 30 m dari pintu halaman dalam kita akan melihat patung kelahiran Pangeran Sidharta Gautama.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Di sebelah kiri patung kelahiran Pangeran Sidharta Gautama ada Bhavanasabha sebuah ruangan untuk meditasi atau vipassana. Siapa pun boleh ikut, dan tentu saja harus patuh pada peraturan ada sesuai dengan ajaran Buddha. Misalnya, sehari makan hanya dua kali yakni pada jam 6 pagi dan sebelum tengah hari. Rentang waktu semedi paling sedikit selama 7 hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun