Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bermain, Dunia Anak Kita

6 Desember 2019   17:43 Diperbarui: 6 Desember 2019   17:49 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu hari di sekolah saat pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.

"Pak... tadi ulangan matematika dan membahas IPA, sekarang olahraganya sepakbola ya....biar santai sedikit ga capai pikirannya," seru beberapa siswa putra.

"Yang putri boleh main lompat tali atau engklek ya Pak..."

Pak gurunya cuma tersenyum. Anak-anak pun tahu artinya.

o o o

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Suatu siang di sekolah saat waktu pulang.


"Budi...ayo pulang, sudah ditunggu Mama di mobil," seru seorang ART saat menjemput anak bossnya.

"Bilang mama..... aku masih sepakbola!" jawab Budi cuwek.

"Main di rumah saja," jawab sang ART

"Gak ada temannya!"

o o o

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Suatu pagi di sekolah.

"Anak-anak hari ini kita akan ke alun-alun dan bermain di sana. Biar tidak bosan karena halaman sekolah kita sempit tak bisa untuk bermain sepkabola..."

Horeeee....seru anak-anak. Berangkatlah mereka ke alun-alun kota dan sepakbola di sana.

o o o

Suatu sore jam tiga, di sudut kampung perkotaan.

"Sitiii...ayo pulang kok main saja! Waktunya les...besok ada ulangan IPS," panggil seorang ibu pada putrinya yang bermain bekel di halaman tetangga.

"Gak usah les Buk... ulangannya gampang tadi sudah dibahas," jawab Siti.

"Halaaa....les bayar mahal-mahal kok ga mau. Biar besok dapat seratus. Nanti ibu belikan coklat ya..."

Siti pun dengan cemberut diantar ibunya les di gurunya sendiri.

Jam delapan malam di rumah gurunya Siti.

"Waduuuuh ....maaf lho Bu jemputnya terlambat. Itu apa-apa ibu-ibu PKK ngerumpi Bu Arni yang janda itu katanya sudah punya gebetan lagi.

Sang guru cuma tersenyum.

Di rumah.

"Ayo Siti kita makan bakmi goring oleh-oleh dasawisma tadi.... Setelah itu tidur ya, biar ga capai dan ulangannya dapat seratus!"

o o o

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Suatu sore di sebuah jalan kembar di salah satu sudut kota dekat perkampungan beberapa anak laki-laki bermain sepakbola.

"Mana Ridu dan Bandi kok belum datang...," tanya Giman.

"Tadi kulihat ikut bapaknya dorong gerobak mau jualan..." jawab Gimin sambil memainkan bola plastic di tengah jalan yang agak sepi.

o o o

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Suatu sore di pinggiran desa yang tergerus pembangunan menuju modernisasi.

"Yuk...kita sepakbola di jalan TOL saja, mumpung belum ditutup dan dipakai," ujar Rokim mengajak teman-teman desanya.

"Iya ayuk...mumpung bapakku belum datang. Nanti kalau bapkku sudah datang aku gak boleh main," kata Wagirin.

Berangkatlah sepuluh anak bermain di jalan TOL karena lapangan kecil dekat langgar sudah hilang jadi bagian jalan TOL Malang-Pandaan.

o o o

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Suatu minggu di pinggiran kota.

"Mat....ikut bapak mandikan kuda ya..." panggil seorang ayah pada Matdekun anaknya.

"Ikuuuut....." jawab Matdekun senang. Ia pun mengajak Badil mandi dan berenang di sungai.

o o o

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Di sebuah desa di salah satu sudut hutan jati di Banyuwangi.

"Andik dan Anik...kamu ikut Emak ke kebun ya. Hari ini gak usah sekolah. Ulangan umumnya kan sudah selesai," ajak Mak Tumiyah pada anak-anaknya.

Andik dan Anik pun bermain berdua di dekat ibunya yang sedang menarik bajak.

o o o

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Di sungai kecil yang jernih pinggir sebuah telaga sekelompok anak bermain lompat air (Jawa: byos-byosan) dan berenang tanpa sehelai benang yang menempel. Tak peduli ada orang lewat bahkan memotonya. 

Bagi mereka bermain dan bermain. Itulah dunia mereka. Kebahagiaan mereka yang tak boleh kita merampasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun