Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Indahnya Berbagi Pengalaman Menulis 3 Kompasianer Wanita di Malang

21 September 2019   00:43 Diperbarui: 21 September 2019   00:54 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagaimana menulis puisi dalam Bahasa Inggris? Dokpri

Hal yang mengejutkan, dua nara sumber ini juga mengenalkan Kompasiana sebagai blog keroyokan yang berisi penulis-penulis handal yang kebetulan para fiksianernya juga menulis di plukme.com.

Info yang menarik menjadi daya tarik peserta untuk menjadi kompasianer. Beberapa peserta pun langsung menemui penulis bagaimana cara mengirim di Kompasiana.com. Hal ini karena dua nara sumber dari atas panggung mengenalkan penulis kepada para peserta. Juga meminta penulis untuk berbagi pengalaman dalam menulis. 

Permintaan mendadak yang tak terduga membuat saya agak grogi karena penampilan sedikit acak-acakan setelah perjalanan dari Bromo dan mengingkari janji pertemuan dengan seorang K'ner dari Bolang.

Bagaimana menulis cerpen dari masalah sosial? Dokpri
Bagaimana menulis cerpen dari masalah sosial? Dokpri
dokpri
dokpri
Di waktu yang singkat penulis hanya bisa memberi masukan bahwa cerpen dan puisi tak harus kisah cinta seperti kebanyakan yang tertulis saat ini. Juga tak harus kisah sedih tetapi kisah-kisah kehidupan yang patut diperhatikan dan memberi semangat dalam  menghadapi kehidupan.

Seperti lagu-lagu perjuangan yang membangun optimisme dalam perjuangan kemerdekaan bukan hanya lagu-lagu mendayu yang mengungkapkan kesedihan belaka seperti lagu Ibu Pertiwi. 

Bukan berarti lagu ini tidak bagus, sebab lagu ini juga menggugah semangat untuk tetap menjaga kesejahteraan dan kedamaian negeri kita. Selain itu, penulis juga menguatkan pendapat Lilik F.A agar dalam pemilihan diksi tak perlu kata-kata yang berlebihan atau lebay dalam bahasa Jawa disebut "ke-ndakik'en" yang justru membuat pembaca menjadi bosan.

Hal yang belum terpecahkan dalam talkshow kali ini adalah pertanyaan dari seorang guru yang kebetulan pegiat literasi dan penulis cerpen bagaimana cara menulis puisi dalam bahasa Inggris. 

Hanya sedikit paparan yang bisa diberikan oleh Anis Hidayatie yang juga mahir bahasa Inggris. Termasuk penulis yang hanya bisa memberi masukan bahwa menulis puisi dalam bahasa Inggris kita harus memahami bahasa budaya Inggris, sedang bahasa Inggris yang kita terima saat ini adalah Inggris Amerika bukan British.

Seorang penulis muda berbakat yang bekerja di sebuah dinas yang menangani masalah sosial (tapi bukan dinas sosial) juga menanyakan bagaimana cara seorang pemerhati masalah sosial bisa mengungkapkan dengan sebuah tulisan yang menarik dalam bentuk cerpen. 

Pertanyaan inilah yang memancing Anis Hidayatie meminta saya maju ke panggung untuk menjawab. Secara teknis memang tak bisa dijelaskan di atas panggung, tetapi kejadian sehari-hari bisa menjadi ide sebuah penulisan cerpen yang menarik bukan sekedar imajinasi sekali pun itu bukan sesuatu yang salah. Karya Chairil Anwar dan Pramudya Ananta Toer adalah contoh monumental. Atau cerpen Langit Makin Mendung yang bikin heboh pertengahan tahun 60an.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Di bawah panggung saya pun menjelaskan kepada penanya dan empat orang  guru tentang beberapa cerpen Kompas Minggu yang masih diingat penulis seperti D'n Gun Zentation dan Bibir Merah Basah dan Sedikit Terbuka yang mengkisahkan kehidupan ngenes masyarakat urban pinggiran Jakarta tahun 80an. Cerpen inilah yang menginspirasi saya untuk meninggalkan kehidupan duniawi saat itu dan kembali ke desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun