Kedatangan Timnas Argentina ke Indonesia pastinya akan ditunggu-tunggu oleh para penggemar bola di tanah air. Impian kedatangan Argentina ke Indonesia menjadi kenyataan saat Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan dalam konferensi pers, 24 Mei 2023, bahwa Matchday antara Indonesia vs Argentina digelar pada Juni 2023. Saat konpers, Erick dengan pede mengatakan, "saya baru bisa jawab hari ini setelah punya surat persetujuan dari FIFA, AFC, dan tim Argentina datang ke sini, jadi gak kaleng-kaleng".
Kedatangan Argentina pastinya akan menambah panjang daftar timnas negara lain dan klub-klub hebat dunia ke Indonesia. Sebelum Argentina sudah banyak timnas negara lain yang melakukan pertandingan resmi maupun persahabatan, friendly. Timnas Belanda, Uruguay, Afrika Selatan, Kamerun, dan negara lainnya pernah menghadapi Timnas Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Pastinya dari pertandingan-pertandingan tersebut diharap Timnas Indonesia selain menimba ilmu juga mencari pengalaman dari timnas-timnas yang memiliki reputasi dan prestasi dunia. Dari pengalaman tersebut diharap Timnas Indonesia tidak gugup dan gagap saat bertanding dengan kesebelasan yang memiliki peringkat di atas Indonesia.
Lalu bagaimana pengalaman dari kesebelasan hebat yang datang, bertandang, dan bertanding, dengan misi tour atau persahabatan untuk menghadapi Timnas Indonesia? Berdasarkan pengalaman yang ada, mereka ada yang datang dengan serius dan kekuatan penuh.
Ada pula yang datang dengan tidak membawa pemain inti. Mereka datang ke sini bukan untuk berkompetisi namun dalam rangka tour yang sifatnya rekreasi dan tidak membawa beban harus menang, apalagi yang dihadapi timnas yang peringkatnya di atas 100 lebih. Alasan inilah yang membuat mereka tidak turun dengan kekuatan penuh.
Berdasarkan pengalaman di atas, kita bersyukur bila dikabarkan Lionel Messi datang Ke Indonesia. Dengan demikian Argentina membawa bintang utamanya. Pertanyaannya, berapa menit ia akan bermain? Â
Timnas atau kesebelasan proffessional membawa kekuatan penuh atau tidak, itu tergantung dari jenis pertandingan apa dan siapa yang dihadapi. Bila pertandingannya penting dan yang dihadapi lawan yang berat, apalagi adu gengsi, maka kesebelasan itu akan membawa kekuatan penuh, bintang-bintang yang ada akan dipasang pada menit pertama hingga babak pertandingan berakhir.
Sebaliknya bila yang dihadapi pertandingan yang sifatnya persahabatan dan lawan yang dihadapi kesebelasan yang peringkatnya jauh di bawahnya, maka kesebelasan itu akan mempersiapkan pertandingan secara rileks sebab tidak ada beban. Pemain yang dipersiapkan pun bukan lapis pertama namun mereka yang biasanya dibangku cadangkan akan diturunkan. Toh bila membawa pemain yang berbintang, ia tidak akan turun secara penuh.
Saat Timnas Uruguay ke Indonesia, mereka tidak membawa pemain bintangnya Diego Forlan. Padahal Forlan dulu adalah pemain yang ditunggutunggu oleh penggemar bola di Indonesia. Saat Bayern Munchen datang ke Indonesia, mereka juga tidak membawa beberapa pemain inti. Ada penjaga gawang Timnas Jerman dan penjaga gawang utama Bayern Munchen, Oliver Khan, namun ia hanya bermain setengah babak atau di Babak I saja.
Meski demikian ada juga timnas dan kesebelasan professional saat datang ke Indonesia mereka membawa kekuatan penuh. Timnas Belanda saat bertanding ke Indonesia, ia membawa kekuatan penuh, Arjen Robben pun ikut dalam rombongan ini.
Lalu bagaimana Argentina saat main di Indonesia? Kita berharap Argentina menganggap pertandingan ini penting. Kalau kita lihat, kedatangan Argentina ke Indonesia dalam rangka tour sehingga skala yang dibawa adalah rileks. Kesebelasan yang dihadapi pun memiliki peringkat yang jauh darinya. Jadi nantinya Timnas Argentina akan bermain dengan tidak menggebunggebu, lebih mengedepankan persahabatan, santai, dan tidak ngoyo.
