Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Partai dan Politisi Karbitan

24 Desember 2021   09:41 Diperbarui: 24 Desember 2021   09:48 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kekuasaan merupakan tempat yang dituju oleh manusia. Manusia berbondong-bondong menuju ke tempat itu sebab di sana selain ada kemewahan, kenikmatan, juga ada nama besar. Biasanya bila orang sudah berada di sana, kehidupan dunianya akan lebih baik, segala kebutuhan hidup akan terpenuhi selama mereka berada di tempat yang bernama kekuasaan.

Untuk menuju jalan ke sana, banyak cara yang bisa ditempuh dan atau didapat. Dalam kekuasaan yang bersifat monarkhi, anak dan keturunan raja, ketika dirinya lahir, ia sudah berada di tempat yang bernama kekuasaan. Selanjutnya mereka akan menjadi penerus dari kekuasaan yang ada. Dari sinilah keturunan para raja dan keturunannya, hidupnya tidak pernah menderita atau kekurangan harta, sebab dalam sejarah yang ada, sosok raja adalah sosok yang kaya raya yang memiliki hamparan tanah yang maha luas. Semua asset yang ada di negara itu adalah milik raja.

Bila seseorang tidak keturunan raja, untuk meraih kekuasaan, dirinya harus berusaha. Untuk menuju ke sana, dalam sistem demokrasi, jalur untuk menuju ke kekuasaan bisa ditempuh lewat partai politik. Sebagai satu-satunya jalan untuk meraih kekuasaan secara sah, lewat partai politik, maka kelompok masyarakat atau individu, ramai-ramai mendirikan partai politik.

Ketika kebebasan mendirikan partai politik dibuka secara luas, kelompok masyarakat dan individu, bisa suka-suka mendirikan partai politik. Dari sinilah setiap menjelang pemilu, ada partai baru. Kelompok masyarakat dan individu akan terus berusaha akan partainya bisa eksis, bertahan, membesar, bahkan langgeng untuk terus berkuasa.

Nah ketika kebebasan mendirikan partai politik ini dibuka luas, masalah kerap muncul. Orang yang tidak mempunyai kapasitas dan kualitas dalam dunia politik, bisa menjadi pendiri atau anggota partai politik. Iya, memang semua orang bebas dalam mendirikan partai politik namun agar partai politik yang ada bisa berkualitas dan tidak serampangan tujuan dan arahnya, maka diperlukan sosok-sosok yang punya pengalaman dan atau telah dikader.

Ketika orang yang tidak mempunyai kapasitas berpartai maka situasi yang muncul bukannya mengeluarkan gagasan-gagasan yang cerdas dan konstruktif namun hanya sebatas membuat kegaduhan dan kebisingan. Mereka bisanya melakukan hal demikian sebab mereka tidak tahu apa yang mesti dikerjakan dan dilakukan.

Di Indonesia ada partai politik yang yang isi pengurusnya mempunyai latar belakang penyanyi, presenter tv, selebgram, dan aktivitas-aktivitas yang sebelumnya jauh dari dunia politik. Sebab mereka sebelumnya hanya nyanyi-nyanyi di panggung, membaca berita di televisi, dan pamer foto di medsos, terus tiba-tiba berhadapan dengan dunia politik yang keras, mereka langsung kaget. Akhirnya mereka bingung bagaimana untuk bersikap. Dalam kebingungan itu akhirnya mereka membuat hal yang sifatnya aneh, seperti membully dan mengancam.

Mereka bingung dalam bersikap dalam dunia politik, sebab mereka sebelumnya tidak pernah dikader atau dilatih. Bila partai-partai besar ada sistem perkaderan dan pelatihan namun mereka yang mempunyai latar belakang penyanyi, presenter tv, selebgram, yang semuanya punya modal tampang, dikumpulkan oleh pemilik modal untuk dibuatkan partai. Partai yang ada dibentuk bukan dalam rangka idealisme namun sebatas untuk menyokong partai yang sudah ada atau menjadi juru sorak. Mereka dikarbit untuk menjadi politisi sebab tidak dipersiapkan jauh-jauh hari lewat perkaderan yang panjang di partai politik atau organisasi mahasiswa dan pemuda.

Partai seperti ini pastinya hidupnya tidak akan lama sebab ia diisi oleh orang-orang yang tidak mempunyai idealis. Mereka hanya sekelompok orang yang dibentuk secara instant agar menjadi politisi. Akibat yang demikian partai ini seolah-olah menjadi partai boneka. Suara yang ada bukan suara rakyat tapi suara kepentingan dari pihak lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun