Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Relawan Jangan Mendahului Partai Politik

17 Juni 2021   08:15 Diperbarui: 17 Juni 2021   08:37 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dari aturan ini jelas terlihat bahwa yang berhak mengusulkan atau mengajukan seseorang menjadi capres adalah partai politik atau gabungan partai politik. 

Jadi meski relawan itu teriak-teriak mengusulkan seseorang untuk menjadi capres hal demikian akan sia-sia sebab yang berhak mengusulkan atau memajukan seseorang menjadi capres, mutlak di tangan partai politik atau gabungan partai politik. Aturan memang dibuat seperti demikian sehingga relawan harus paham ini.

Meski Ganjar atau siapapun memiliki elektabilitas dan popularitas yang tinggi untuk pen-capres-an namun bila partai politik atau gabungan partai politik tidak ada yang mendukung atau mengajukan maka elektabilitas dan popularitas yang ada akan sia-sia. Undang-undang yang mengatur demikian memang merugikan bagi seseorang yang memiliki peluang tinggi menjadi presiden namun tidak didukung oleh partai politik atau gabungan partai politik.

Sebelum pilpres biasanya banyak lahir organisasi relawan namun pastinya relawan itu bekerja setelah partai politik atau gabungan partai politik bekerja atau menyelesaikan masalahnya soal siapa yang telah di-capres-kan. Jadi tugas relawan tidak bisa mendahului partai politik atau gabungan partai politik dalam soal mengusulkan atau mengajukan capres.

Bila partai politik atau gabungan partai politik sudah bekerja, sudah menetapkan siapa pasangan capres dan cawapres-nya, selanjutnya relawan mulai melakukan penggalangan massa, kampanye door to door, menyebarkan pengaruh, serta tugas-tugas yang meningkatkan elektabilitas dan popularitas bagi calon yang didukung.

Tugas berat memenangkan capres inilah yang membuat banyak tim sukses dan pendukungnya membentuk relawan, baik komunitas maupun perorangan. Komunitas relawan yang dibentuk pun dari berbagai kelas, ada relawan dari kalangan pedagang nasi, tukang becak, anak muda, generasi milineal, ibu-ibu atau emak-emak, artis, musisi, dan kelompok masyarakat lainnya.

Biasanya relawan ada yang bekerja serius, ada pula yang sifatnya penggembira dan hura-hura. Kehadiran mereka pun ada yang murni, tekad, dan niat untuk mendukung seseorang namun ada pula kehadiran mereka karena faktor uang atau pekerjaan.

Sampai kapan 'masa kerja' relawan ini? Bila ia merupakan relawan yang bekerja murni kepada calon yang didukungnya, bila calon itu sudah terpilih atau tidak, setelah itu biasanya ia langsung membubarkan diri. Selepas pilpres biasanya mereka bubar. Namun bila kelompok relawan itu dibentuk karena faktor uang dan pekerjaan, maka ia berdiri atau beraktivitas sampai orang yang berada di belakangnya kuat memberinya bayaran. Pemenang pilpres biasanya tetapi memelihara relawan itu untuk jangka panjang. Mereka dipelihara selain sebagai pion-pion menjaga harkat dan martabat pemenang pilpres juga untuk kepentingan pilpres selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun