Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menyorot Kebijakan Bebas Visa

9 Januari 2017   07:47 Diperbarui: 9 Januari 2017   08:10 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagai kiat untuk meningkatkan kunjungan orang asing ke Indonesia, terutama wisatawan, pemerintah mengeluarkan kebijakan bebas visa kepada banyak negara. Kebijakan pemerintah yang demikian terbukti manjur, di mana wisatawan asing terutama dari Tiongkok, berbondong-bondong ke Indonesia. Warga Tiongkok datang ke Indonesia tidak hanya di Jakarta, Jogjakarta, dan Bali, dan tempat  wisata lainnya namun juga berbagai daerah. Saya pernah bertemu dengan wisatawan Tiongkok saat di Manado, Sulawesi Utara, jumlahnya mereka melimpah.

Hadirnya ribuan orang asing ke Indonesia tersebut mampu meningkatkan pendapatan negara dari sektor wisata. Ribuan orang asing tersebut membelanjakan uang sehingga hotel, restoran, toko souvenir, transportasi, dan lain sebagainya menggeliat.

Namun sayang diberitakan bahwa kebijakan visa tersebut banyak disalahgunakan oleh wisatawan terutama dari Tiongkok. Mereka ke Indonesia menggunakan visa yang ada untuk tidak sebagaimana mestinya. Bebas visa yang diberikan untuk berwisata digunakan mereka untuk bekerja bahkan menanam cabai beracun. Keadaan menjadi runyam ketika bendera mereka juga berkibar. Hal inilah yang membuat keresahan tersendiri bagi masyarakat sehingga ada keinginan bebas visa ditinjau kembali.

Bebas visa secara global bisa jadi diawali oleh negara-negara Eropa. Mereka yang terhimpun dalam Uni Eropa menerapkan kebijakan Visa Schengen. Dengan visa itu maka warga negara yang pemerintahannya sepakat dengan Visa Schengen, bebas keluar masuk wilayah kawasan bebas visa itu tanpa mengeluarkan biaya dan pemeriksaan. Orang Jerman bebas hilir mudik ke Austria dan orang Belanda bebas hilir mudik ke Belgia, begitu sebaliknya.

Kebijakan itu semakin lama semakin berkembang sehingga yang menikmati tidak hanya warga negara Eropa yang sepakat dengan Visa Schengen. Sekarang orang dari negara dan benua lain pun juga  merasakan enaknya mendapat Visa Schengen., Orang Indonesia yang mendapat visa itu, bebas berkelana di banyak negara Eropa.

Kesuksesan Visa Schengen itulah yang bisa jadi ditiru oleh negara yang tergabung dalam ASEAN. Himpunan negara di kawasan Asia Tenggara ini juga mengeluarkan kebijakan serupa. Dari kebijakan itu maka orang Singapura dan Malaysia setiap hari bisa hilir mudik tanpa biaya. Pun demikian juga orang Indonesia yang berada di Batam setiap hari bisa pergi ke Singapura dan Malaysia hanya dengan syarat menunjukan passport.

Dari kebijakan bebas visa ASEAN membuat tiap hari banyak orang Indonesia pergi ke Singapura, Malaysia, dan Thailand untuk jalan-jalan. Kondisi yang demikian tentu menguntungkan negara-negara tersebut. Wisatawan dari Indonesia membelanjakan uangnya sehingga negara itu mendapat banyak keuntungan.

Sebagai potensi besar sebagai pelancong, negara-negara lain pun memberikan bebas visa kepada Indonesia. Negara yang jauh semacam Turki pun juga memberi kebebasan itu. Akibatnya ribuan orang Indonesia menggunakan kesempatan itu untuk mengunjungi Turki. Sebagai daerah yang Indah, berbau Eropa dan Asia, membuat masyarakat gemar ke Turki. Ada seorang teman yang pergi ke Turki sampai tiga kali. Bebas visa di Turki itu juga dimanfaatkan oleh Biro Umroh. Bila dulu umroh itu plus-nya mengunjungi Kuala Lumpur, Malaysia; sekarang plus-nya mengunjungi Istanbul, Turki.

Banyaknya wisatawan Indonesia ke Turki, pastinya akan menguntungkan negaranya Erdogan itu. Ribuan bahkan jutaan Turkiye Lira (TL) akan digelontorkan di tempat-tempat wisata di sana. Dari kunjungan wisata dari berbagai negara yang mem-bludag ke Turki, menjadikan negara tersebut masuk tiga besar sebagai tujuan wisata dunia.

Gambaran di atas adalah sisi positif yang kita harapkan dari adanya bebas visa, di mana jutaan orang asing datang dan membelanjakan uangnya. Uang-uang itulah yang akan menjadi dana segar bagi pemerintah untuk membangun negaranya.

Namun sisi negatif dari kebijakan bebas visa tersebut juga menimpa negara-negara yang memberikan kebijakan itu. Adanya bebas visa ASEAN digunakan oleh orang-orang Indonesia untuk mencari pekerjaan. Dalam sehari bisa ada puluhan orang Indonesia pergi ke Malaysia untuk mencari pekerjaan dengan berbekal bebas visa. Lemahnya Malaysia dalam soal ini membuat mereka akhirnya kewalahan. Banyak pekerja ilegal dari Indonesia. Pekerja ilegal pun akhirnya membuat ulah, di antara mereka ada yang melakukan perampokan atau tindak kejahatan lainnya, prostitusi. Problem yang menahun itu akhirnya disadari oleh pemerintah negeri jiran sehingga sering kita dengar, ratusan pekerja ilegal dideportasi dan yang melakukan pelanggaran berat, seperti mengedarkan narkoba dihukum mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun