Analisis tentang Ekonomi dan Kesejahteraan
Â
Motif pada cerita kali ini terdapat pada tetaang saya sendiri yakni bernama ibu Maryam. Ibu Maryam merupakan istri dari bapak Sumanto yang dimana keluarga ini memiliki eonomi yang kurang mampu dan akhirnya bisa sukses. Bu Maryam adalah seorang ibu rumah tangga di sebuah desa kecil di Jawa Tengah. Keluarganya hidup sederhana dengan penghasilan suaminya sebagai buruh tani yang tidak menentu. Setiap bulan, mereka sering kesulitan memenuhi kebutuhan pokok, apalagi menyekolahkan kedua anaknya. Namun, Bu Maryam tidak mau menyerah. Ia memiliki motif ekonomi yang kuat yakni: meningkatkan kesejahteraan keluarga dan memberikan pendidikan yang layak untuk anak-anaknya.
Suatu hari, Bu Maryam melihat banyak pisang yang dijual murah di pasar. Ia teringat bahwa keripik pisang adalah camilan yang digemari banyak orang. Dengan tekad kuat, ia memutuskan untuk memanfaatkan peluang ini. Ia membeli beberapa sisir pisang dan mencoba membuat keripik pisang di rumah. Awalnya, hasilnya tidak sempurna---terlalu tebal atau kurang renyah. Namun, Bu Maryam terus belajar dan memperbaiki kualitas produknya.
Dalam hal ini prinsip Ekonomi yang dimiliki oleh bu Maryam yakni:
- Pengorbanan tertentu untuk hasil yang maksimal: Ia mengorbankan waktu dan tenaga untuk belajar membuat keripik pisang yang enak.
- Efesiensi: Ia membeli pisang langsung dari petani agar harganya lebih murah.
- Prioritas kebutuhan: Ia menggunakan uang tabungan sedikit demi sedikit untuk membeli bahan baku dan kemasan sederhana.
Setelah produknya jadi, Bu Maryam mulai menjual keripik pisang ke tetangga dan warung-warung sekitar. Awalnya, pendapatannya kecil, tetapi ia terus berusaha. Perilaku ekonomi Bu Maryam mencerminkan sikap rasional dan kreatif:
- Rasional: Ia menghitung biaya produksi dan menetapkan harga jual yang kompetitif tetapi masih untung.
- Kreatif: Ia mencoba berbagai varian rasa (asin, pedas, keju) untuk menarik lebih banyak pembeli.
- Adaptif: Ketika ada yang mengeluh keripiknya kurang renyah, ia segera memperbaiki teknik penggorengannya.
Lambat laun, usaha Bu Maryam berkembang. Ia mulai mendapat pesanan dari luar desa. Bahkan, seorang pemilik toko oleh-oleh di kota tertarik untuk menjual produknya. Dengan penghasilan tambahan ini, Bu Maryam bisa membayar kebutuhan sekolah anak-anaknya, memperbaiki rumah, dan bahkan menyisihkan uang untuk tabungan.
- Kesejahteran terus meningkat pada keluarga Bu Maryam:
- Kebutuhan primer terus berkembang baik.
- Anak-anaknya terus dapat lanjut sekolah tanpa berhentihingga sukses
- Bu Maryam merasa bangga karena bisa mandiri dan finansial
Cerita Bu Maryam adalah contoh nyata bagaimana motif ekonomi (keinginan untuk sejahtera), prinsip ekonomi (efisiensi dan pengoptimalan sumber daya), dan perilaku ekonomi (rasional dan inovatif) dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan. Usaha kecilnya tidak hanya membantu perekonomian keluarganya, tetapi juga memberi dampak bagi masyarakat sekitar dengan menciptakan lapangan kerja ketika produksinya semakin besar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI