Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ancaman Mogok Kerja Para Guru di Kabupaten Kutai Barat, Bukti Nyata Kurangnya Perhatian Pemangku Kebijakan

18 September 2025   09:15 Diperbarui: 18 September 2025   09:37 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://vivaborneo.com/09/ribuan-guru-di-kubar-demo-mogok-kerja)

Ribuan Guru di Kutai Barat Mogok --- Apa Sebenarnya yang Terjadi?

Beberapa hari terakhir, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur, menjadi pusat perhatian karena aksi mogok kerja para guru, terutama guru SD dan SMP. Aksi ini dipicu isu pemotongan Tunjangan Tambahan Penghasilan (TPP) serta insentif lain yang dianggap merugikan guru. 

Kronologi Singkat

  • Guru dan tenaga pendidik di Kubar sepakat melakukan mogok masa tiga hari, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan yang dianggap mengurangi penghasilan mereka.

  • Sebagian besar sekolah meliburkan kegiatan belajar mengajar, karena dukungan terhadap aksi cukup tinggi --- disebut-sebut sekitar 90% guru mendukung mogok di sekolah seperti SMPN 1 Barong Tongkok. 

  • Isu utama yang tersebar adalah adanya pemotongan TPP sekitar Rp 1 juta per guru sejak Januari 2025, dan wacana pemotongan hingga 35% untuk tahun 2026. 

Bantahan Pemerintah --- Hoaks atau Realitas?

Pemerintah Kabupaten Kutai Barat merespons isu ini dengan tegas. Mereka menyebut bahwa kabar pemotongan TPP guru "sebesar 35%" adalah hoaks. 

  • Robertus Leopold Bandarsyah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubar, menyatakan tidak ada kebijakan resmi yang memotong TPP guru. 

  • Pemkab meminta tenaga pendidik agar tidak langsung percaya rumor tanpa verifikasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun