Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memahami Istilah "Terminal Lucidity" dalam Dunia Kesehatan

8 September 2025   08:00 Diperbarui: 8 September 2025   09:46 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.dream.co.id/stories/misteri-terminal-lucidity-tanda-awal-kematian-orang-yang-sakit-parah-tiba)

Bayangkan seseorang yang telah lama terbaring sakit parah, hampir tidak mampu berkomunikasi, tiba-tiba tampak kembali "hidup." Mereka membuka mata, berbicara dengan jelas, bahkan bisa tersenyum dan bercanda dengan keluarga. Namun, tak lama setelah momen penuh haru itu, pasien justru menghembuskan napas terakhir. Fenomena inilah yang dalam dunia medis dikenal dengan istilah terminal lucidity.

Apa Itu Terminal Lucidity?

Terminal lucidity adalah kondisi di mana pasien dengan penyakit kronis, degeneratif, atau terminal --- seperti demensia, Alzheimer, kanker stadium lanjut, atau gangguan neurologis berat --- tiba-tiba menunjukkan kejernihan mental, kesadaran penuh, dan kemampuan komunikasi yang sebelumnya hilang. Fenomena ini sering kali muncul beberapa jam hingga beberapa hari sebelum pasien meninggal dunia.

Istilah ini pertama kali dikenal di dunia medis pada awal abad ke-19. Namun, baru pada tahun 2009, fenomena ini dipopulerkan kembali melalui studi ilmiah oleh Michael Nahm, seorang peneliti asal Jerman. Nahm menekankan bahwa terminal lucidity tidak hanya sekadar anekdot, melainkan sebuah fenomena nyata yang dialami banyak keluarga di berbagai belahan dunia.

Mengapa Bisa Terjadi?

Hingga kini, penyebab terminal lucidity belum sepenuhnya dipahami. Ada beberapa teori yang coba menjelaskan fenomena ini:

  1. Perubahan Kimiawi di Otak
    Saat mendekati kematian, terjadi perubahan signifikan pada sistem saraf pusat. Beberapa peneliti menduga bahwa pelepasan neurotransmiter tertentu seperti dopamin dan serotonin bisa memicu peningkatan sementara kesadaran dan fungsi kognitif.

  2. Proses Biologis Menjelang Kematian
    Tubuh manusia memiliki mekanisme kompleks ketika mendekati akhir hayat. Perubahan metabolisme, aliran darah, dan aktivitas listrik otak mungkin memberikan "ledakan terakhir" energi yang menimbulkan kejernihan singkat.

  3. Faktor Spiritual atau Transendental
    Sebagian keluarga dan tenaga kesehatan mengaitkan fenomena ini dengan aspek spiritual. Mereka melihatnya sebagai "hadiah perpisahan" atau kesempatan terakhir bagi pasien untuk mengucapkan salam terakhir.

Meskipun teori-teori tersebut masih diperdebatkan, terminal lucidity tetap dianggap sebagai fenomena medis yang nyata, meski sulit diprediksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun