Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Di Balik Kritik Pedas Bank Dunia Soal Penerapan Kebijakan Makan Siang Gratis di Indonesia, Benarkah Tak Ada Manfaatnya bagi Masyarakat?

14 Mei 2024   09:00 Diperbarui: 14 Mei 2024   09:13 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.antaranews.com/berita/3988536/makan-siang-gratis-dan-pemberdayaan-ekonomi-masyarakat)

Teka-teki tentang siapa calon presiden dan wakil presiden yang akan memimpin Indonesia dalam 5 tahun ke depan akhirnya terjawab. Kepastian itu didapat setelah KPU resmi menetapkan hasil pemenang dalam pemilu capres dan cawapres tahun ini yakni Bapak Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih dan wakilnya yakni Gibran Rakabuming Raka. Tentu setelah terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, ada pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan oleh presiden dan wakil presiden terpilih. Selain mengevaluasi kembali kebijakan yang sudah berjalan dan memilih mau dilanjut atau dihentikan.

Salah satu kebijakan yang cukup dinantikan oleh masyarakat Indonesia yang juga menjadi janji manis pada saat pelaksanaan kampanye dari pasangan calon presiden Prabowo-Gibran adalah tentang kebijakan makan siang gratis di sekolah-sekolah di Indonesia. Lantas, bagaimana rencana penerapan dan seperti apakah penjabaran dari kebijakan ini? 

Perlu diketahui bersama bahwa program makan siang gratis yang dijanjikan oleh capres Prabowo-Gibran sebenarnya telah masuk ke dalam Rencana Kerja Pemerintah atau RKP tahun 2025 mendatang. Program ini juga dicanangkan akan menyasar target yakni hampir 83 juta anak sekolah, balita, serta ibu mengandung dan memakan anggaran paling sedikit Rp 100 trilliun pada periode pertama.

Program yang bertujuan  memberikan makan siang bergizi serta susu gratis kepada anak sekolah dan gizi tambahan bagi ibu hamil dan balita ini bahkan akan dapat mencapai Rp 460 trilliun setahunnya ketika program ini sudah dilaksanakan secara penuh tahun 2029 mendatang.

Tak ada kebijakan yang tak lepas dari yang namanya kritik atau komentar, begitu juga dengan apa yang terjadi pada rencana penerapan kebijakan makan siang gratis ini. Salah satu pihak yang getol menyampaikan kritik yakni Bank Dunia. Bank Dunia menyuarakan kekhawatirannya mengenai program ini dengan mengatakan bahwa kesehatan anggaran pendapatan dan belanja negara pada tahun 2025 harus menjadi pertimbangan serius dan memerlukan persiapan yang matang untuk memastikan bahwa program ini tidak menjadi beban bagi kinerja fiskal Indonesia.

Sementara itu, lembaga rating lainnya, Moody's Investors Service menyuarakan kecemasannya bahwa penerapan program ini akan menandai perbedaan dari rekam jejak panjang Indonesia dalam hal keungan anggaran dan rasio utang yang dikelola secarra konservatif.

Polemik hangat yang muncul terkait penerapan kebijakan ini juga menguat pasca munculnya penolakan dari berbagai pihak yang menolak penggunaan anggaran makan siang gratis dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Sisi Baik Penerapan Kebijakan Makan Siang Gratis

Penerapan kebijakan makan siang gratis di Indonesia memiliki potensi untuk memberikan dampak yang positif terutama bagi masyarakat yang membutuhkan. Berikut beberapa potensi manfaat dari kebijakan tersebut:

1) Mengurangi angka kelaparan: Di banyak daerah di Indonesia, masih ada orang-orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari. Kebijakan makan siang gratis dapat membantu mengurangi angka kelaparan dengan memberikan akses langsung ke makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun