Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Evaluasi Pasca 3 Tahun Penerapan Kurikulum Merdeka, Sudahkah Memerdekakan Peserta Didik?

8 Maret 2024   08:00 Diperbarui: 8 Maret 2024   08:03 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://jubi.id/opini/2023/penerapan-kurikulum-merdeka-di-kelas)

Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah di Indonesia menjadi tonggak penting dalam upaya memajukan sistem pendidikan di negara ini. Kurikulum Merdeka hadir sebagai solusi untuk meningkatkan kreativitas dan relevansi pembelajaran dengan realitas kehidupan. Dengan memfokuskan pada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti keterampilan berpikir kritis, kolaboratif, komunikatif, dan kreatif, kurikulum ini bertujuan memberikan pendidikan yang lebih holistik dan relevan.

Sekolah-sekolah di Indonesia telah mulai menerapkan Kurikulum Merdeka dengan berbagai inovasi dalam penyampaian materi dan penilaian. Guru-guru didorong untuk menjadi fasilitator pembelajaran yang memotivasi siswa untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Selain itu, pendekatan pembelajaran berbasis proyek dan penggunaan teknologi informasi turut menjadi bagian integral dari implementasi Kurikulum Merdeka.

Sejak diperkenalkan pada tahun 2021, proses pelaksanaan Kurikulum Merdeka di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan hingga tahun 2024. Pemerintah, bersama dengan stakeholder pendidikan, telah aktif berkolaborasi untuk memastikan keberhasilan implementasi kurikulum ini. Selama periode tersebut, sekolah-sekolah di seluruh Indonesia secara bertahap mengadopsi pendekatan pembelajaran yang lebih dinamis dan responsif terhadap kebutuhan siswa.

Guru-guru di seluruh negeri telah menjalani berbagai pelatihan dan pengembangan profesional untuk memahami prinsip-prinsip dan metodologi Kurikulum Merdeka. Pendekatan pembelajaran berbasis proyek, pemecahan masalah, dan keterlibatan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler telah menjadi bagian integral dari pengajaran sehari-hari. Sistem penilaian pun mengalami perubahan, menekankan pada evaluasi holistik yang melibatkan aspek-aspek seperti keterampilan, karakter, dan potensi pengembangan diri siswa.

Penerapan teknologi informasi juga menjadi sorotan dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Penggunaan perangkat digital dan platform online telah memberikan akses lebih luas terhadap informasi dan sumber belajar. Hal ini juga mendukung pembelajaran jarak jauh, yang terbukti penting selama situasi pandemi COVID-19. Meskipun tantangan terkait infrastruktur dan aksesibilitas masih ada, langkah-langkah progresif telah diambil untuk memastikan bahwa manfaat teknologi dapat dinikmati oleh sebanyak mungkin siswa di seluruh negeri.

Sejalan dengan fokus pada pengembangan karakter dan nilai-nilai moral, sekolah-sekolah telah melibatkan orang tua dan masyarakat dalam mendukung proses pendidikan. Program pengembangan kepribadian dan kegiatan ekstrakurikuler yang menggali potensi unik siswa turut memberikan warna positif dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka.

Meskipun masih dalam tahap awal, pengalaman selama periode 2021 hingga 2024 menunjukkan tekad dan upaya keras untuk menjadikan Kurikulum Merdeka sebagai fondasi pendidikan yang lebih adaptif, relevan, dan berdaya saing, sesuai dengan visi pembangunan pendidikan di Indonesia.

Beberapa Hal yang Perlu Dievaluasi Pasca  3 tahun Diterapkannya Kurikulum Merdeka


Pasca tiga tahun penerapan Kurikulum Merdeka, ada beberapa hal yang perlu dievaluasi untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan program ini. Evaluasi ini dapat mencakup beberapa aspek kunci:

1) Pencapaian Akademis dan Keterampilan:
Menilai kemajuan akademis siswa, termasuk penguasaan konsep, keterampilan literasi, dan numerasi.
Mengukur perkembangan keterampilan abad ke-21 seperti kritis, kolaboratif, komunikatif, dan kreatif.
Memantau hasil ujian nasional dan ujian sekolah untuk menentukan sejauh mana Kurikulum Merdeka mencapai tujuan akademisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun