Masuk BK? SIAPA TAKUT!
Siapa bilang masuk BK adalah hal yang memalukan dan cukup hina bagi citra siswa di pandangan sekolah, guru, teman, bahkan keluarga? Tentu tidak!
Adalah hal yang sudah tidak asing lagi bagi kita mengenal siapa itu guru BK atau biasa disebut guru Bimbingan dan Konseling. Nah, untuk itu mari kita mengetahui dan menelaah lebih lanjut apa sih sebenarnya guru BK itu?
      Secara etimologis, kata bimbingan merupakan terjemahan dari "guidance", yang berasal dari kata kerja "to guide", yang mempunyai arti "menunjukkan", "membimbing", "menuntun", ataupun "membantu". Lalu bantuan yang bagaimana? Definisi bimbingan yang pertama dikemukakan dalam Year's Book of Education, 1995, sebagai berikut: bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
Tujuannya sendiri mengapa ada BK di berbagai sekolah adalah terdapat 2 tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Di mana tujuan umum dari Bimbingan Konseling adalah sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang Tahun 2003, yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Â Â
Sedangkan tujuan khusus adanya BK adalah bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar, dan karier. Beberapa tujuan itu meliputi;
- Dapat mengembangkan sikap yang positif,
- Membuat pilihan secara sehat,
- Mampu menghargai orang lain,
- Memiliki rasa tanggung jawab,
- Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi,
- Dapat menyelesaikan konflik,
- Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan,
- Mampu belajar secara efektif,
- Mampu merencanakan masa depan,
- Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karier.
Sedangkan, menurut Nasution (1992), BK mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:
- Fungsi Pencegahan merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya suatu masalah/ konflik.
- Fungsi Penyaluran memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai dengan keadaan pribadinya masing-masing.
- Fungsi Penyesuaianmembantu terciptanya penyesuaian antara siswa dan lingkungan. Sehingga, adanya kesesuaian antara pribadi siswa dengan sekolah merupakan sasaran fungsi ini.
 Setelah mengetahui itu semua, apakah kalian masih berfikir bahwa BK adalah sosok guru yang menyeramkan lagi didambakan adalah guru yang galak, pemarah, dan keras? Tidak demikian.Â
Bimbingan Konseling memiliki fungsi yang positif bagi dinamika pendidikan. Selain itu indikator utama dalam kesuksesan sekolah adalah adanya konseling ini. Jika konseling berjalan dengan baik, efektif, dan sukses, maka prestasi anak didik akan datang dengan sendirinya.
Jadi kesimpulannya, tidak semua anak yang masuk BK yaitu anak yang selalu membuat keributan/ anak yang bermasalah. Semua siswa yang ingin berkonsultasi dengan guru BK/ konselor bisa masuk ke BK dengan mengajukan berbagai keluhan seperti: bagaimana jenjang karier selanjutnya yang harus dicapai, bagaimana tips agar sukses lulus dengan predikat sempurna dan masih banyak lagi.Â
Inilah hakikat keberadaan dari adanya BK adalah untuk mendekati dan memasuki dunia peserta didik dengan tidak memandang umur, jenis kelamin, suku, agama, bahkan status sosial maupun ekonominya, mengerti bagaimana psikologi perkembangan individu.Â
Seorang konselor harus memahami berbagai aspek individu, mengembangkan setiap motif dan motivasi yang melatarbelakangi perilaku individu. Karena BK diciptakan, lahir, dan ada adalah karena manusia, untuk manusia, dan oleh manusia itu sendiri.Â