Mohon tunggu...
Ardian Tri Hertanto
Ardian Tri Hertanto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru di sebuah sekolah negeri yang ingin belajar banyak tentang hal yang ada di dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Diseminasi Budaya Positif di SMKN 1 Kendal: Menciptakan Lingkungan Pendidikan yang Inspiratif

23 Oktober 2023   11:58 Diperbarui: 23 Oktober 2023   12:27 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam dunia pendidikan, menciptakan budaya positif disekolah adalah salah satu kunci utama untuk merangsang perkembangan siswa danmemberikan kontribusi positif terhadap masyarakat. 

Pendidik memiliki peranpenting dalam menciptakan lingkungan belajar yang mempromosikan nilai-nilaipositif, kerjasama, serta perkembangan siswa. Oleh karena itu, diseminasi  budaya  positif  di SMKN 1 Kendal pada tanggal 17 Oktober 2023 adalah langkah    signifikan untuk mencapai tujuan tersebut.

 

Prinsip-Prinsip Inti Disiplin Positif

Salah satu fondasi dalam menciptakan budaya positif di sekolah adalah penerapan prinsip-prinsip inti disiplin positif. Ini mencakup penggunaan pendekatan yang lebih mendidik dan memotivasi siswa untuk berperilaku baik, daripada hanya menghukum mereka saat berperilaku buruk.

Pemahaman tentang kata "disiplin" sering dikaitkandengan tata tertib, teratur, dan kepatuhan pada peraturan, namun disiplinseharusnya lebih dari itu. Ki Hajar Dewantara mengemukakan bahwa disiplin yangkuat adalah kunci untuk mencapai kemerdekaan, yang pada dasarnya adalahdisiplin diri dengan motivasi internal. 

Diane Gossen juga mengaitkan disiplindengan arti "belajar" dan menekankan pentingnya motivasi intrinsik.Disiplin diri membantu individu menggali potensi mereka dan bertindak sesuai dengannilai-nilai yang dihargai. Dalam konteks pendidikan, tujuan utama adalahmenciptakan anak-anak yang memiliki disiplin diri, bertanggung jawab terhadaptindakan mereka, dan mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal denganmotivasi intrinsik.

 

Memahami Motivasi Perilaku Siswa

Penting bagi pendidik untuk memahami bahwa perilaku siswatidak selalu bermotivasi oleh hukuman atau penghargaan semata. Siswa tidakselalu disiplin karena mereka ingin menghindari ketidaknyamanan atau takutdihukum. Ini adalah contoh dari apa yang kita sebut sebagai motivasiekstrinsik, di mana tindakan-tindakan siswa dipengaruhi oleh faktor-faktoreksternal, seperti konsekuensi negatif atau imbalan yang dijanjikan oleh oranglain.

Namun, sebenarnya terdapat dua jenis motivasi yang memengaruhiperilaku siswa secara signifikan. Salah satunya adalah motivasi intrinsik, yangmendorong siswa untuk menjaga disiplin mereka karena mereka memiliki pemahamanyang mendalam tentang nilai-nilai kebajikan diri. Ini adalah motivasi yangberasal dari dalam diri siswa, ketika mereka ingin menjadi orang yang baik danmenghargai diri mereka sendiri dengan berpegang pada nilai-nilai yang merekayakini.

Motivasi intrinsik adalah apa yang seharusnya menjadi tujuanpendidikan yang lebih dalam. Menciptakan lingkungan di mana siswa merasaterdorong untuk belajar dan berkembang secara intrinsik adalah salah satu kunciuntuk membantu mereka tumbuh menjadi individu yang memiliki motivasi internalyang kuat untuk melakukan yang terbaik.

Namun, motivasi ekstrinsik juga memiliki tempatnya dalampendidikan. Penggunaan imbalan yang bijak dan hukuman yang adil dapat membantumengarahkan perilaku siswa, terutama dalam situasi-situasi yang memerlukanaturan yang jelas.

Namun, tujuannya adalah untuk membantu siswa memahami pentingnyatindakan yang benar, sehingga pada akhirnya, mereka dapat mengembangkanmotivasi intrinsik yang kuat untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilaipositif yang mereka yakini.

Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk memahami danmenggabungkan baik motivasi ekstrinsik maupun intrinsik dalam upaya menciptakanlingkungan belajar yang mendukung perkembangan siswa secara holistik. 

Dengan pendekatan yang bijak, pendidik dapat membantu siswa menginternalisasinilai-nilai kebajikan dan menjadi individu yang berdisiplin, tidak hanya karenatakut akan hukuman atau demi imbalan, tetapi karena mereka secara tulusmenghargai dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

 

Mengelola Peran Seorang Guru

Sebagai pendidik, peran seorang guru sangat penting dalam membentuk budaya positif di sekolah. Guru memiliki banyak peran yang memengaruhi bagaimana siswa belajar, berinteraksi, dan merasakan pengalaman di lingkungan belajar. Lima posisi kontrol guru yang mencakup penghukum, pembuat rasa bersalah, teman, pemantau, dan manajer adalah aspek penting dari cara guru memengaruhi budaya sekolah dan pengalaman siswa.

 

Bentuk Budaya Keyakinan di dalam Kelas atau Sekolah

Penting untuk membentuk budaya keyakinan di dalam kelas atausekolah. Ini melibatkan penciptaan norma dan nilai-nilai yang mempromosikankepercayaan, semangat berkolaborasi, dan sikap positif. Di SMKN 1 Kendal,guru-guru dan staf bekerja bersama untuk menciptakan budaya di mana setiapsiswa merasa bahwa mereka dapat mencapai kesuksesan, tanpa memandang latarbelakang atau kemampuan mereka.

 

Pendekatan Segitiga Restitusi

Pendekatan segitiga restitusi adalah alat yang efektif dalammenyelesaikan masalah di sekolah. Ini mencakup proses di mana siswa yangterlibat dalam masalah didorong untuk menyadari kesalahan mereka, memahamidampaknya, dan bekerja bersama dengan guru dan siswa lain untuk menyelesaikan ataumemberi solusi dari kesalahan tersebut. Pendekatan ini mengajarkan tanggungjawab, resolusi konflik yang damai, dan pertumbuhan pribadi.

 

Penutup

Diseminasi budaya positif di SMKN 1 Kendal pada tanggal 17Oktober 2023 adalah langkah maju dalam menciptakan lingkungan pendidikan yanginspiratif. Guru-guru, staf, dan siswa telah bekerja keras untuk menerapkanprinsip-prinsip disiplin positif, memahami motivasi perilaku siswa, mengelolaperan seorang guru, membentuk budaya keyakinan, dan menggunakan pendekatansegitiga restitusi. 

Semua ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yangmendukung perkembangan siswa secara holistik, mempromosikan budaya positif, danmempersiapkan siswa untuk sukses dalam kehidupan mereka. Dengan demikian,sekolah menjadi lebih dari sekadar tempat belajar; ia menjadi tempat di manasiswa tumbuh dan berkembang sebagai individu yang positif dan bermakna dalammasyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun