Mohon tunggu...
Ardi Anto
Ardi Anto Mohon Tunggu... -

looking for the true peace

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mungkin Belum Waktunya...

12 Maret 2016   17:37 Diperbarui: 18 Maret 2016   23:56 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Waktu berlari begitu cepat. Rentang waktu setahun terasa seolah hanya sebulan, sebulan terasa seminggu, seminggu terasa sehari, dan sehari kadang berlalu begitu saja tanpa disadari. Tidak terasa umur kian bertambah, sebaliknya jatah hidup terus berkurang. Kalau saja boleh berandai-andai, tentu saya sangat ingin kembali ke beberapa tahun yang lalu, mungkin 15 tahun yang lalu, jauh banget ya? Itu yang saya rasakan, mungkin Anda merasakan yang sama? *Atau itu hanya perasaan saya saja*. Sebagaimana kata pepatah, penyesalan selalu datang belakangan, kalau datang duluan itu namanya ‘kerajinan’, hehehe. Jadi teringat juga sebuah ungkapan, Waktu laksana pedang. Jika engkau tidak menggunakannya, maka ia yang malah akan menebasmu.

 [caption caption="http://www.askingsmarterquestions.com/wp-content/uploads/2012/11/time-management.jpg"][/caption]Bagaimanapun harus tetap bersyukur dengan keadaan saya sekarang, mungkin itulah jalan yang sudah ditetapkan, setelah usaha dan do’a, manusia tinggal berpasrah menunggu keputusan-Nya. Tetapi itu setelah usaha & do’a yang maksimal dan tidak menyia-nyiakan waktu. Masalahnya apakah usaha & do’a saya sudah maksimal dan tidak menyia-nyiakan waktu? Haduuhh,,, Mungkin saatnya untuk fokus menatap ke depan.

Tidak terasa juga sudah empat tahun dari pertama kali saya menulis di Kompasiana. Waktu itu pertama kali menulis di kompasiana ketika saya masih menyandang status jobseeker (#biar kerenan dikit), rasanya baru seperti kemaren saja. Sempat kesulitan saat lupa akun dan password untuk log in, setelah coba-coba beberapa kali, ketemu email yang saya pakai untuk daftar empat tahun yang lalu, tapi passwordnya masih salah. Saya coba reset password, konfirmasi dikirim ke email. Nah, password emailnya juga sudah lupa, sudah lama sekali tidak digunakan, akhirnya pakai opsi security question, dan… berhasil.. Hehehe. Makanya saya bisa menuliskan lagi kegalauan saya di Negeri Kompasiana ini.

Sepertinya mukadimahnya kepanjangan (#lebih panjang dari isinya, Hehehe).  Let’s back to the topic !!!

Pernahkah Anda berdo’a untuk sesuatu yang benar-benar Anda inginkan? Sesuatu yang menurut Anda jika sesuatu itu langsung dikabulkan, Anda akan sangat senang, bahagia, dan bersyukur? Saya pernah, dan boleh dibilang cukup sering. Ada yang langsung dikabulkan, ada yang butuh waktu bertahun-tahun untuk membuka mata ini bahwa ternyata do’a saya sudah dikabulkan. Ada yang tidak dikabulkan, dan setelah tau tidak dikabulkan, saya malah lebih senang, karena jika terkabul mungkin ada hal-hal yang ‘buruk’ yang terjadi dengan saya.

Ada juga do’a yang jawabannya masih menggantung, saya menganggapnya mungkin belum waktunya untuk dikabulkan. Bisa jadi jika saat ini langsung dikabulkan, saya malah belum siap dengan ‘sesuatu’ itu, ya mungkin begitu. Atau Dia sedang melihat, apakah saya bisa bersabar dan tidak berburuk sangka kepada-Nya karena ‘sesuatu’ yang belum terwujud tadi. Atau bisa jadi ‘sesuatu’ itu sedang ditahan, supaya nanti terasa lebih indah saat dikabulkan, setelah penantian dan ‘kegalauan’ panjang. Atau usaha dan do’a saya masih jauh dari cukup untuk layak dikabulkan, nah itu juga sangat mungkin. Atau mungkin ada sebab-sebab lain yang hanya Dia yang tau, atau ada rencana lain yang sudah disiapkan untuk saya.

Belum Waktunya.

(#pendek banget ya isinya, hahaha)

 

Salam Jomblo Setia. #setia dengan kejombloannya :)

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun