Mohon tunggu...
Astriana
Astriana Mohon Tunggu... Freelancer - Pengarang

Review, sastra, diktat kuliah, mental health

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Menulis Kreatif dan Menemukan Ide Tulisan Fiksi dari Berbagai Hal-Diktat Kuliah

1 Maret 2024   17:33 Diperbarui: 1 Maret 2024   17:36 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pribadi (canva.com)

Konsep Menulis Kreatif dan Menemukan Ide Tulisan Fiksi dari Berbagai Hal-Diktat Kuliah

  • Konsep Menulis Kreatif
  • Menulis merupakan kegiatan menuangkan ide/gagasan ke dalam sebuah kalimat runtut yang bermakna. Menulis menjadi medium bahasa yang cukup sering digunakan. Dalam praktiknya kegiatan kepenulisan tidak dapat terpisahkan dari proses kreatif, khususnya tulisan-tulisan sastra yang mengandung aspek estetika. Kepenulisan kreatif atau menulis kreatif secara definitif bisa disebut sebagai kemampuan untuk mengekspresikan ide, imajinasi, dan perasaan melalui tulisan dengan cara yang inovatif. Menulis kreatif merupakan wujud ekspresi pikiran dan mengaktifkan imajinasi dapat dikembangkan (Winarni et al., 2022).  
  • Hal ini berarti, penuangan gagasan dalam proses menulis kreatif dilakukan melalui pengkombinasian imajinasi penulis dengan pengalaman-pengalaman realistis yang ia miliki untuk itu dibutuhkan kemampuan yang tinggi dalam kepenulisan kreatif. 
  • Secara aplikatif, Jabrohim, dkk. (2003:67, dalam Puspitasari dkk., 2019)  mengemukakan bahwa menulis kreatif sastra merupakan kegiatan seseorang "intelektual" yang menuntut seorang penulis harus benar-benar cerdas, menguasai bahasa, berwawasan luas, dan memiliki perasaan yang peka. 
  • Artinya, proses berpikir kreatif itu tidak bisa dilepaskan dari penguasaan terhadap topik yang ingin disampaikan, hal-hal lain dalam tataran pengetahuan/wawasan yang lebih luas, serta ketajaman penulis menyampaikan sudut pandangnya terhadap sebuah permasalahan.

  • Tulisan lreatif memiliki beberapa sifat yang membedakannya dengan tulisan jenis lain seperti tulisan popular atau tulisan ilmiah. Yunus (2015, dalam Dewi dan Setyaningrum, 2022) berpendapat bahwa tulisan kreatif memiliki sifat yang khas, meliputi:
    • Imajinatif (bersifat khayal)
    • Ekspresif (menuangkan atau mengekspresikan gambaran, maksud, pengalaman, dan perasaan dalam bentuk tulisan)
    • Apresiatif (penulis mampu menikmati cerita yang disajikan sehingga mampu menciptakan nilai baru terhadap karya yang dihasilkan, termasuk nilai-nilai baru dalam kehidupan)
  • Cara/teknik menemukan ide/gagasan tulisan fiksi

Siswanto (2014) menyebutkan tahapan yang dapat digunakan untuk berlatih menemukan ide dalam tulisan fiksi, yaitu: 1) Menumbuhkan rasa peka, 2) Menggali pengetahuan, 3)Menentukan topik, 4) Mengasah kreativitas. Pendapat Siswaanto mengenai hal tersebut masih terbilang umum. Kita bisa memecah empat point besar dalam menemukan ide tulisan fiksi menjadi kegiatan-kegiatan berlatih yang lebih kecil untuk mengasah kemampuan menulis kreatif itu sendiri, seperti:

  • Membaca buku: Membaca banyak buku dapat membantu meningkatkan imajinasi dan kreativitas kita.
  • Mempelajari teknik menulis: Ada banyak teknik menulis kreatif yang bisa dipelajari, seperti teknik plot, karakter, tema, dan sebagainya. Dengan memahami teknik-teknik ini penulis akan lebih mudah meningkatkan kualitas tulisan.
  • Mencatat ide: Mencatat ide setiap kali ide itu muncul bisa mengembangkan ide tersebut nanti.
  • Berlatih menulis: Latihan yang konsisten akan membuat diri kita memperbaiki kualitas tulisan secara berangsur-angsur
  • Menemukan gaya sendiri: Setiap penulis memiliki gaya penulisan yang berbeda. Untuk menemuikan gaya kepenulisan yang unik tetap dibutuhkan bacaan dan Latihan yang konsisten untuk mengasahnya
  • Menerima kritik dan umpan balik: Menerima kritik dan umpan balik mampu membantu meningkatkan kemampuan menulis kreatif kita secara keseluruhan.

Referensi:

Winarni, R., Slamet, S. Y., Poerwanti, J. I., Sriyanto, M. I., Yulisetiani, S., & Syawaludin, A. (2022). Peningkatan Keterampilan Menulis Kreatif Bermuatan Pendidikan Budi Pekerti Pada Guru-Guru Sekolah Dasar Melalui Hybrid Learning. Jurnal Widya Laksana, 11(1), 98. https://doi.org/10.23887/jwl.v11i1.37151

Puspitasari, A. C. D. D., Karyati, Z., & Ningsih, R. (2019). Relationship Between Social Interaction Ability and Writing Short Story Ability. Hortatori: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(2), 100-103.

Dewi, R.P., dan Ayu, S. (2022). Menulis Kreatif Konteks Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

 Siswanto, W. (2014). Cara Menulis Cerita. Yogyakarta: Aditya Media Publishing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun