Canberra, 12 Juni 2025 -- Mantan Perdana Menteri Malcolm Turnbull menyerukan pemerintah Australia untuk segera mempertimbangkan jalur alternatif dalam penguatan militer Australia, seiring pengumuman dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat bahwa mereka sedang meninjau ulang komitmennya dalam perjanjian AUKUS---terutama menyangkut pengadaan kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia untuk Australia.
AUKUS, aliansi strategis trilateral yang ditandatangani oleh Australia, Amerika Serikat, dan Inggris, bertujuan memperkuat kehadiran militer dan pertahanan bersama di kawasan Indo-Pasifik. Namun, lambatnya laju produksi kapal selam nuklir AS memicu kekhawatiran bahwa Australia tidak akan menerima kapal selam tersebut sesuai jadwal yang direncanakan.
Tuan Turnbull, mengklaim Menteri Pertahanan Richard Marles membuat pernyataan yang salah pada 7.30, pada hari yang sama ketika AS mengumumkan peninjauan kembali atas kesepakatan tersebut.
"Produksi AS Tidak Memadai, Janji AUKUS Dipertanyakan"
Menurut data terbaru dari Pentagon, industri galangan kapal AS belum mencapai tingkat produksi yang diperlukan untuk memenuhi pesanan domestik, apalagi memenuhi kebutuhan tambahan dari mitra seperti Australia.
"Risiko terbesar adalah kita menunggu sesuatu yang mungkin tidak akan pernah datang," ujar Turnbull dalam wawancara radio nasional. "Aliansi penting, tetapi ketahanan nasional adalah yang utama. Kita harus memiliki rencana B yang dapat dijalankan secara realistis."
Tn. Marles mengatakan ia yakin AS dapat meningkatkan kapasitas produksinya menjadi dua kapal per tahun untuk menghormati kesepakatan tersebut.
"Kita perlu mencapai titik itu pada awal tahun 2030-an. Itulah kerangka waktunya," kata Tn. Marles kepada 7.30.
"Saat ini, kami yakin dapat memenuhinya. Dan kami melihat kemajuan nyata."