Mohon tunggu...
Ardhy Samjaya
Ardhy Samjaya Mohon Tunggu... Web Designer, Screenprinter, Drummer, N21 Amway Business Owner

Web Designer | Screenprinter | Drummer | Amway N21 | CEO @jaktees @wirasenadigital. Creating art, rhythms, and opportunities. #creativepreneur

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Haruskah Profesional Takut dengan Perkembangan AI?

26 Juli 2025   19:40 Diperbarui: 26 Juli 2025   19:40 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Kolaborasi manusia & AI: dari rasa takut menuju inovasi. Masa depan kerja menanti mereka yang berani beradaptasi."  - Ilustrasi dibuat dengan SORA

92 % tenaga kerja pengetahuan (knowledge workers) di Indonesia sudah memakai generative AI di tempat kerja, dan 92 % pemimpin bisnis percaya adopsi AI penting untuk daya saing.

  • Di sisi lain, 53 % CEO Indonesia mengaku belum menerapkan generative AI sama sekali---tertinggal dibanding ratarata Asia Pasifik.

  • Kementerian Kominfo menargetkan 9 juta talenta digital hingga 2030 melalui program Digital Talent Scholarship, termasuk modul AI fundamentals.

  • Startup lokal seperti Nodeflux dan Briix menunjukkan bahwa solusi Computer Vision dan datadriven finance buatan anak bangsa dapat bersaing regional.

  • Insight: Kekosongan talent AI dalam negeri diperkirakan mencapai 110000 posisi per tahun (Indonesia AI Outlook, 2025), membuka peluang bagi profesional lintas bidang untuk bertransisi bila siap belajar.

    Peluang di Balik Disrupsi

    1. Peran Baru Muncul -- Analis AI, prompt engineer, ethicist, AI trainer, auditor algoritma, dan manajer kebijakan data.

    2. Kolaborasi ManusiaMesin -- Generative AI menurunkan hambatan kreativitas; manusia fokus pada ide, empati, dan konteks.

    3. Ekonomi Nilai Tambah -- Produktivitas yang naik membuka ruang investasi pada riset, desain, layanan bernilai tinggi, dan sektor kreatif.

    4. Peningkatan Inklusi -- Tools berbasis Natural Language Processing mempercepat penerjemahan dan aksesibilitas konten bagi penyandang disabilitas.

    5. Penguatan Keputusan -- Predictive analytics meningkatkan akurasi forecasting, mengurangi risiko bisnis.

    Kisah Nyata: Dari Takut ke Tumbuh

    • Raisa (karakter fiktif) belajar promptwriting lewat kursus daring 6 minggu. Hasilnya, waktu penyusunan laporan proyek turun 50 %, sementara analisis mendalam bertambah 30 % karena ia dapat mengalokasikan lebih banyak waktu untuk wawancara pemangku kepentingan.

    • HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
      Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun