Mohon tunggu...
ardhani prameswari
ardhani prameswari Mohon Tunggu... Guru - guru

seorang yang sangat menyukai photography

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tuan Guru Bajang (TGB) Silaturahmi Perekat Persatuan RI

19 Februari 2018   21:00 Diperbarui: 19 Februari 2018   21:10 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi, biasa dipanggil Tuan Guru Bajang (TGB), mengatakan, penting menjaga persatuan karena Indonesia berpotensi menjadi ikon perdamaian dunia. Menurut pria lulusan Al Azhar Kairo ini, saat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlatul Ulum, Kajen, Margoyoso, Kabupaten Pati Jawa Tengah, dibutuhkan sikap saling menghormati antara masyarakat Indonesia yang terdiri dari banyak suku, agama dan budaya demi menjaga keutuhan bangsa.

Umat Islam Indonesia memiliki tantangan besar di masa yang akan datang, karenanya harus mempersiapkan diri dengan bekal ilmu yang ada.

Menurutnya, adanya bekal ilmu menjadi penggerak peradaban, sebagaimana TGB membuktikannya selama ini. Dia mengingatkan jangan sampai penduduk negeri tercinta ini seperti negara-negara Timur Tengah yang seharusnya menjadi barometer negara Islam lainnya di dunia justru tercerai berai karena adanya perbedaan pemahaman. "Tentunya ini menjadi pekerjaan bagi seluruh elemen masyarakat untuk menggerakkan peradaban kedepan. Saya yakin Indonesia akan menjadi contoh persatuan bagi dunia Islam." ujar TGB.

Kedatangan Tuan Guru Bajang (TGB) di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum disambut dengan hangat oleh KH Abdullah Umar Fayani atau yang akrab dipanggil Gus Umar. Gus Umar mengaku merasa sangat gembira dan sebuah kehormatan atas kedatangan sosok Gubernur NTB, dia menilai TGB merupakan contoh tokoh muda yang mampu memberikan kemaslahatan dan mengangkat nama NTB di permukaan dunia. Menurut Gus Umar, kedatangan TGB yang berlatar belakang dari santri memberikan oase baru bagi keluarga ponpes Raudlatul Ulum dan sekaligus mewakili suara-suara yang datang dari santri dan ponpes.

"Kkeislaman dan kebangsaan akan berjalan sinergi apabila bersama-sama dalam komando dan tidak ada pertentangan di dalamnya. Jika tidak ada kepercayaan antar sesama maka tidak akan bersatu, Indonesia harus menjadi lokomotif pembangunan," ujar TGB

Sejatinya Gus Umar juga sedang berpikir tentang kalangan muda Islam yang mampu mempresentasikan dunia pondok pesantren dan menjadi pemersatu. Dari sekian banyak nama yang ada, Gus Umar mengungkapkan kalau TGB layak menyandang amanah dan pemersatu bangsa dari kalang kaum pemuda.

Gus Umar mengajak seluruh santrinya untuk mendoakan TGB agar diberikan umur panjang dan berkah serta mendoakan agama Islam di Indonesia semoga diberkahi oleh Allah SWT serta tidak terpecah belah dalam perbedaan. @

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun