Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Money

Petani Garam Demak Jepara Berharap Musim Hujan Reda

6 Juli 2010   01:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:04 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petani garam di Demak dan Jepara yang bertempat tinggal di pesisir pulau Jawa bagian utara saat ini belum dapat beraktifitas seperti tahun yang lalu karena hujan yang biasanya telah reda pada bulan ini namun sampai mendekati pertengahan bulan Juli hujan masih ada. Sehingga hal ini membuat sebagian petani garam resah karena terus dikejar oleh kebutuhan sehari-hari , namun hasil panen garam yang biasanya dapat digunakan sebagai biaya hidup sehari-hari belum kunjung datang. Namun demikian beberapa petani garam optimis jika tahun ini masih ada panen garam seperti biasanya meskipun waktunya tidak bisa lama seperti tahun yang lalu. ” Memang ini masih ada hujan , namun jika sebulan tidak ada hujan lagi maka bulan selanjutnya dapat dipastikan garam bisa di panen . Apalagi jika panasnya terik hala itu dapat membuat air garam cepat tua sehingga beberapa hari di jemur akan langsung jadi garam . Selain itu jika musim garam sebentar hasil garam sedikit hargapun lumayan bagus. Lain jika musim garam lama , garam petani menumpuk dimana-mana hargapun menjadi anjlog , mudah-mudahan satu bulan ini panas terus sehingga petani garam disini dapat panen dengan cepat ” , ujar Mudasir (35) petani garam dari desa Kedungmutih yang mempunyai lahan garapan garam lebih dari 1 hektar. Dikatakan Mudasir , tahun lalu dari tambak garamnya tersebut menghasilkan garam senilai 40 Juta rupiah yang ia kerjakan kurang lebih 5 – 6 bulan dengan harga jual perkwintalnya Rp 25.000,- yang ia jual pada pertengahan panen raya . Namun karena stok garam di gudang para petani saat ini hampir habis harga itupun beranjak naik saat ini harga garam berkisar Rp 30.000,- - Rp 35.000,- perkwintalnya . Sehingga meskipun saat ini belum panen raya , namun dia optimis jika tahun ini masih ada panen garam untuk petani garam di Demak dan Jepara . Dua bulan saja jika panasnya terik petani garampun masih dapat merasakan garam cukup banyak , selain itu harganyapun tidak anjlog terlalu banyak karena gudang-gudang petani masih kosong.

Sementara itu Shodikin petani garam yang menggarap lahannya di desa Kalianyar kecamatan Kedung kabupaten Jepara juga mengatakan hal yang sama , meskipun waktu panen raya sebentar tidak menjadi masalah karena saat ini harga garam masih cukup baik . Sehingga jika panen raya tiba harganyapun tidak anjlog seperti tahun-tahun yang sudah karena simpanan garam para petani tidak begitu banyak. Dikatakan tahun lalu harga garam ketika belum panen raya berkisar antara Rp 15.000,- - Rp 20.000,- , namun jika panen raya tiba harganyapun berangsur-angsur turun dan dapat menjadi Rp 7.500,- - Rp 10.000,- per kwintalnya . Sehingga meskipun hasilnya banyak jumlah uang yang diterima tidak sebanding dengan tenaga yang dikeluarkan, apalgi jika semua dikerjakan dengan tenaga kerja orang lain , untungnyapun sangat tipis. Oleh karena itu menyikapi cuaca tahun ini yang masih ada hujan ketika musim kemarau tiba , dia tetap mengerjakan lahan garamnya dengan mempersiapkan peralatan dan juga lahan yang nantinya untuk panen garam . Untuk mengirit biaya pengeluaran biasanya dikerjakan dengan tenaga orang lain saat ini ia kerjakan sendiri semampunya. ” Untuk mempercepat pekerjaan enak sih pakai tenaga bayaran , namun melihat situasi cuaca yang masih ada hujan satu dua ini saya tidak berani ambil tenaga bayaran , selain memperbanyak pengeluaran juga situasinya kurang mendukung . Namun saya optimis jika tahun ini masih ada panen garam meskipun hasilnya tidak sebanyak tahun lalu ”, ujar Shodikin yang lahan tambaknya cukup luas. Memang pesisir Jepara dan Demak merupakan penghasil garam yang cukup banyak setiap tahunnya , selain untuk mencukupi kebutuhan lokal garam dari Demak dan Jepara ini banyak di pasok ke pabrik-pabrik garam maupun indusri kimia di pulau jawa. Selain Pati dan Juana yang merupakan daerah pasaran potensial garam Demak dan Jepara , kota Solo , Bandung , Jakarta dan sebagian pulau Jawa juga membutuhkan garam ini. Dengan jumlah petani garam yang mencapai ribuan orang dan lahan tambak ratusan hektar usaha garam rakyat merupakan potensi yang cukup besar dalam rangkaikut menggerakkan roda perekonomian daerah. Namun demikian potensi yang cukup besar ini belumlah banyak mendapatkan pembinaan serta bantuan pemerintah , yang berkenaan dengan harga garam yang selalu anjlog di tengah panen raya. Sehingga hal ini membuat kesulitan tersendiri bagi petani kecil yang tidak mempunyai tabungan disaat panen raya , sehingga meskipun harga anjlog merekapun tetap menjual garamnya. Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh para tengkulak atau cukong bermodal besar yang kemudian membeli dan memasukkannya dalam gudang mereka. Oleh karena itu perlu kiranya pemerintah memberikan dana talangan ketika panen raya pada petani yang dikordinasi kelompok atau koperasi dengan jaminan garam mereka di dalam gudang . ” Saya siap menjembatani antara pemerintah dan petani jika ada talangan , lembaga kami siap segala sesuatunya jika pemerintah mengucurkan dana talangan untuk petani ketika panen raya . Jika tidak ada dana itu yang merasakan keuntungan dari usaha garam ini bukan petani namun para tengkulak yang bermodal besar ” , ujar Hamzawi Anwar (45) Manajer KSU ” Margi Rahayu ” Kedungmutih Wedung Demak yang didampingi Zaenal Fathoni Ketua pengurus di kantornya belum lama ini. (FM) Fatkhul Muin Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com)


Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun