Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menyukai hal-hal sederhana, suka ngopi, membaca dan sesekali meluangkan waktu untuk menulis. Kunjungi juga blog pribadi saya (www.arsitekmenulis.com) dan (http://ngeblog-yuk-di.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hidup Lebih Optimal dengan Balsem Geliga

4 November 2017   23:50 Diperbarui: 4 November 2017   23:54 2541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di Kejar Deadline Design (dok. Pri)

Kerja kantoran, duduk di kursi empuk, dan tinggal di kota besar adalah impian terbesar yang ingin saya wujudkan sejak kecil. Hari demi hari, khayalan akan empuknya kursi putar di kantor dan segala kemudahan di kota besar membuatku semakin jauh menaruh mimpi. Bahkan tak pernah terlintas sedikitpun bahwa tak selamanya ekspektasi menjadi kenyataan.

Ya, tak seperti saat berada di desa. Hidup di kota besar malah penuh dengan segudang aktivitas dan itu membutuhkan mobilitas tinggi. Yang artinya harus pro aktif dan gesit dalam beraktivitas, apalagi yang punya pekerjaan multi disiplin. Contohnya seperti saya yang kadang harus kelapangan dan kadang juga seharian duduk di depan layar menyelesaikan gambar kerja. Sehingga waktu untuk berolahraga pun menjadi lumayan berkurang. Resikonya, daya tahan tubuh akan menjadi berkurang dan bisa berdampak pada kesehatan. Semakin jauh lagi akan membuat hidup menjadi tidak optimal dan produktifitas pun perlahan-lahan akan berkurang.

Gampang capek, badan cepat lelah, letih, lesu, pegal-pegal, nyeri pinggang dan masih banyak lagi, mulai menyerang satu persatu. Dan jika tidak di tangani dengan segera, impian terbesar pun akan menjadi sirna.

Namun bukan berarti saya akan menyerah begitu saja. Seperti kata pepatah, banyak jalan menuju Roma. Maka banyak cara pula untuk menyiasati sempitnya waktu akibat urusan kerjaan menumpuk atau habis di jalan akibat terjebak kemacetan. Karena biar bagaimana pun juga, sehat itu mahal. Dan banyak yang baru menyadarinya saat berbaring di kasur empuk yang ada di rumah sakit. Benar nggak?

Biasanya, saya berusaha terus untuk selalu meluangkan waktu 5 -- 10 menit untuk melakukan olahraga ringan di meja kerja. Mulai dari meregangkan badan, menunduk menyentuh ujung sepatu, hingga melakukan gerakan serupa pemanasan. Kadang juga sengaja jalan keluar ruangan dan naik turun tangga hingga 2-3 kali. Namun jika tidak sempat, saat masuk jam makan siang, saya akan menggunakannya untuk jalan-jalan sebentar sambil nyari-nyari warung makan yang sedikit lebih jauh dari kantor. Yah, minimal 100-200 meter jaraknya dari kantor.

Semua itu demi membuat badan tetap sehat. Aliran darah tetap lancar, keseimbangan metabolisme tubuh tetap terjaga, jantung tetap terpacu sehingga semakin sehat, dan lain sebagainya. Tak lupa juga asupan air putih menjadi menu wajib setiap harinya.

Bebas Pegal Berkat Balsem Geliga

Ke Kantor Pun Bawa Geliga (dok. Pri)
Ke Kantor Pun Bawa Geliga (dok. Pri)
Meski sudah mencoba berusaha sebisa mungkin untuk tetap meluangkan waktu berolahraga ringan, hal tersebut ternyata belum juga cukup. Terbukti, setelah 2 bulan bergelut dilapangan mengawasi proyek dan 2,5 bulan di kantor merasakan kursi empuk, saya merasakan ada sesuatu yang mulai menyerang. Dan seminggu belakangan baru mulai kerasa sakit.

Pegal-pegal dan nyeri pinggang, itulah yang mulai terasa belakangan ini. Alhasil, saya pun kadang dibuat susah tidur. Tapi saya tidak diam begitu saja dan membiarkan nyeri itu menyiksa terus-terusan tiap malam. Segala solusi pun saya cari untuk mengurangi nyeri tersebut. Beruntung, saya punya orang-orang di sekeliling yang baik hati dan tak sungkan membagikan pengalaman mereka saat pernah merasakan susah tidur akibat nyeri pinggang. Dari semua saran yang saya terima, saya tertarik dengan balsem geliga.

Ya, balsem geliga. Balsem yang sering saya gunakan untuk melancarkan hidung mampet. Saya pun penasaran dengannya. Apakah benar bisa mengurangi rasa nyeri pinggang?

Karena rasa penasaran yang tinggi, dua hari lalu (lebih tepatnya tengah malam), saya memaksakan diri untuk keluar malam-malam mencari balsem geliga. Demi berkurangnya pegal-pegal dan nyeri pinggang yang menyiksa. Untungnya malam itu, masih ada minimaret yang buka 24 jam dan balsem yang saya cari juga stoknya masih ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun