Begitu rapi, begitu wajar, hingga masyarakat kadang lupa bahwa ada yang keliru. Seperti nasi yang hambar, kita menelan ketidakadilan tanpa sadar.
Dari Porsi ke Prinsip
Masalah ini lebih dari sekadar porsi makan. Ia tentang prinsip:
Amanah. Uang publik, program publik, harus benar-benar kembali pada publik.
Keadilan. Anak-anak tidak boleh dikenyangkan dengan angka, tapi dengan nutrisi.
Kejujuran. Transparansi bukan jargon, melainkan kebutuhan dasar.
Kalau prinsip-prinsip ini diabaikan, maka ketidakadilan akan terus mengakar, dan yang rugi bukan cuma perut hari ini, tapi masa depan bangsa.
Penutup: Jangan Biasa dengan Ketidakadilan
“Kurang ajar yang tersistem” itulah istilah paling tepat. Sebuah keadaan di mana kekeliruan tidak lagi dipandang sebagai salah, karena sudah dibungkus oleh prosedur dan angka.
Kita boleh berbeda pandangan, tapi ada satu hal yang mestinya tidak ditawar: amanah dalam mengelola kebutuhan rakyat. Jangan sampai kita terbiasa dengan ketidakadilan, apalagi jika ia datang dalam nampan berisi nasi, pisang, dan susu kotak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI